بسم الله الرحمن الرحيم
اللهم صل على سيدنا محمد
JADIKAN ALQURAN SEBAGAI BACAAN YANG PALING UTAMA
***Minal aidin wal Faizin, maaf lahir batin njih untuk semua readers. 🙏
Yang rindu mereka, kasih votement yang banyak... Masih ada satu ekstra part lagi nih..
______________Tanganku gemetar, meraih benda kecil pipih yang ada di atas wastafel. Menyimpannya pada tempat yang lebih layak. Ada rasa lega usai menuntaskan penasaran. Berjalan keluar kamar menuju teras, menunggu Mas Amir pulang. Sudah tiga hari berlalu, tepat hari ini Mas Amir harusnya pulang. Cukup lama aku duduk ditemani secangkir teh hijau dan sepiring gorengan hingga sebuah chat masuk membuat penantianku berakhir kurang enak. Mas Amir mengirim chat bahwa hari ini dia terlambat pulang, mundur nanti malam karena diminta mengisi pengajian di rumah Pak dekan dalam rangka syukuran tujuh bulanan kehamilan anak beliau.
Tak ada niatku membalas, beberapa menit kemudian dia mengirim foto dengan pakaian yang kemarin kusimpan di kopernya.
Melihat gayanya dalam foto mau tak mau akhirnya bibirku melengkung. Sosok pria itu yang sudah hampir dua puluh tahun ini menemaniku dalam hiruk-pikuk kehidupan rumah tangga.
Akhirnya tanganku bergerak, membalas chat Mas Amir dengan mengirim gambar diriku berpakaian gamis biru dan hijab merah jambu.
Centang dua biru dan balasan emot love serta kecupan dari Mas Amir.
From My Gus
💓💓💓 😘😘Aku tersenyum lalu berjalan menuju kamar, meletakkan ponsel di atas nakas.
Cukup bosan sebenarnya berdiam di rumah. Mau bagaimana lagi, pesan Mas Amir sebelum pergi adalah memintaku tetap di rumah sampai dia pulang. Seperti sekarang, aku hanya bisa berjalan-jalan di sekitar rumah dan pondok putri untuk menghilangkan bosan. Memutari kawasan pondok dan kembali ke ndalem. Kurang gawean memang, butuh vitamin sea sebenarnya.
Memikirkan pantai dengan segala yang ada di sana, aku jadi teringat masa-masa dimana keluarga kecil kami tengah dirundung musibah. Janin dalam rahimku terpaksa harus diangkat karena insiden terjatuh. Sejak saat itu kami belajar dimana ikhlas dan sabar adalah hal yang saat itu benar-benar kami tanamkan dalam hati. Menghibur diri dari duka dengan memberikan hati dan pikiran melepas beban di bumi Allah yang menjorok pada laut. Bukan saat itu saja kami berlibur di pantai, tepat lima bulan yang lalu aku beserta keluarga kecilku pergi liburan ke pantai yang ada di daerah Jepara, pantai Teluk Awur namanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Future Gus (Revisi)
SpiritualProses revisi. Mohon maaf agak lama karena bakal aku rombak cukup banyak. Berawal dari pertemuan tak sengaja, ternyata Allah takdirkan hati ini berlabuh pada seorang pria dengan segala pesonanya. Semuanya terjadi tak terkira, dia ternyata telah me...