السلام عليكم و رحمه الله تعالى وبركاته
اللهم صل على سيدنا محمدJADIKAN ALQURAN SEBAGAI BACAAN YANG PALING UTAMA
****
Maaf baru update... Maaf banget buat kalian semua. Part lumayan panjang semoga mengobati kerinduan.
Adakah yang masih SMP atau SMA?
Semoga suka.
Selamat membaca 😊❤
.
.Tangis bersahutan, langkah pria berkemeja navy mendadak gontai saat melihat pemandangan di hadapannya. Hampir saja tubuh tegapnya luruh. Pikiran buruk menggelayut, sekelebat wajah sang istri muncul.
Wanita berhijab biru dengan lipatan keriput pada dahi meraih tubuh tegap pria itu. " Yang sabar ya, Le. Allah sayang Fia."
Pria berumur setengah abad dengan sorban putih tersampir pada bahu menatap sendu. Wanita setengah baya yang lain menangis tersedu-sedu dalam dekapan suaminya.
Ini mimpi buruk, mata pria itu berembun lalu mengucurkan air mata. Mengepalkan tangan, mengurai pelukan. Berjalan pelan menuju sebuah ruangan.
Tubuhnya mematung melihat wanita di depannya terbaring tanpa nafas. Jantungnya berhenti berpacu. Padahal tadi wanita itu hanya tak sadarkan diri, denyut nadinya masih ada meski lemah. Baru meninggalkannya sebentar untuk mengazani anak kembar mereka, lalu kembali tapi sekarang dengan tubuh wanita itu terbujur kaku.
Tangan kanannya terhulur, mengusap wajah tenang di depannya. Memberi kecupan pada tiap sisi wajah pucat itu sembari berbisik.
"Dek, Mas meridhoimu sebagai istri sholihah. Tapi Mas berdoa pada Allah, semoga Allah beri kesempatan untuk kita bersama membesarkan anak kita."
Mata itu tertutup tak lagi bisa terbuka. Bibirnya terkatup sempurna dengan tarikan pada dua sudut membentuk bulan sabit.
Kullu nafsin dzaaiqotul maut. Setiap yang bernyawa pasti akan mati.
Alladzina idza ashobadhummusibah qoolu innalilahi wa Inna ilaihi roji'un.
****
Nafasnya memburu, keringat bercucuran deras membasahi wajahnya. Mimpi itu terus saja datang setiap matanya terpejam. Ia mengatur nafas lalu duduk bersandar pada kepala ranjang dengan kesadaran belum sepenuhnya sempurna. Menoleh ke kanan dan kiri mencari seseorang.
Suara pintu berderit menghentikannya. Wanita cantik berhijab maron berjalan mendekat. Duduk di ujung ranjang dengan mata menatap pria yang duduk bersandar pada kepala ranjang.
"Mimpi buruk itu lagi, Mas?" tanya dengan nada lembut wanita berhijab maron itu sembari menyerahkan segelas air putih.
"Semuanya sudah berlalu. Jangan dipikirkan lagi," sambungnya.
Pria itu meletakkan gelas kosong di atas nakas. Menatap lekat-lekat wajah ayu wanita berhijab maron tadi. Mengusap kedua pipinya lembut. Menarik tubuhnya hingga posisinya lebih dekat. Terus saja menatap wajah wanita di depannya. Seakan tak pernah ada rasa bosan dan ingin berhenti.
"Mas masih terbayang saat itu, Dek. Mas pikir kamu benar-benar pergi." Direngkuh erat tubuh wanita itu. Menumpukan dagu pada bahunya. Keresahan yang dulu bersemayam telah sirna berganti lega. Percayalah siapa saja manusia pasti memiliki titik lemah dalam dirinya.
Wanita itu tersenyum, "Allah memberikan Fia kesempatan mengabdi lebih lama pada Mas dan mengasuh anak kita." Fia mengurai pelukan, mengulas senyum simpul.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Future Gus (Revisi)
SpiritualProses revisi. Mohon maaf agak lama karena bakal aku rombak cukup banyak. Berawal dari pertemuan tak sengaja, ternyata Allah takdirkan hati ini berlabuh pada seorang pria dengan segala pesonanya. Semuanya terjadi tak terkira, dia ternyata telah me...