07. sempitnya Dunia

1.7K 148 24
                                    

Hari ini berjalan dengan biasa aja hampir tidak ada yang sepecial. Tapi cukup menyebalkan ding, kalo udah berhubungan dengan orang yang namanya Duta. Masa setiap ketemu dia ngingetin Sefia Mulu, buat jadi maskot suporter kan rese. Berasa di teror jadinya Sefia. Untungnya Duta lagi focus latihan basket jadi Sefia bisa kembali menikmati membaca novelnya di setiap waktu istirahat. Tapi ditinggal Luna soalnya enggak tau kenapa Luna semangat banget mau liat Sakti latihan. Jadi untuk pertama kalinya Sefia dan Luna melewati jam istirahat dengan terpisah.
Memang ada masanya seseorang akan mengutamakan apa yang paling diinginkannya, dan melupakan kebiasaan untuk sejenak. Dan sebagai seorang sahabat sudah seharusnya memberi ruang.
Karena dirasa wajar maka Sefia merasa semuanya biasa aja.

Kini dikamarnya jam sudah menunjukkan pukul 15:00. Sefia udah pulang dari 30 menit yang lalu. Udah makan siang, udah mandi, udah ganti baju. Ini udah saatnya berangkat les. Yup hari pertama less bahasa Inggris. Sejujurnya Sefia merasa malas. Tapi mau gimana lagi, akang udah daftarin masa ia Sefia ga kerjain tugasnya. Toh cuman les paling satu jam kelar paling lama juga 45 menit.

Akhirnya dengan malas - malasan Sefia beranjak dari kasur nya dan meninggalkan kegiatan membacanya. Sefia lalu membuka lemari untuk mengambil jaket. Karena saat ini Sefia hanya menggunakan celana jins hitam, dan kaos oblong berwarna biru. Tapi begitu membuka lemarinya Sefia melihat tiga dress cantik tertata rapi disana. Dress pemberian akang kemarin. Sefia sempat berpikir untuk memakainya tapi Sefia teringat kalo dirinya akan mengendarai motor. Jadi Sefia pun meletakkan kembali dress warna hitam yang di ambilnya dan menggantinya dengan mengambil jaket berwarna putih. Lalu bergegas pergi sambil mengenakan jaket itu.

Sefia juga sedikit berlari saat menuruni tangga rumahnya. Eh, papasan sama Akang. Si akang baru pulang kuliah ternyata.

"Mau kemana dek?" Tanya si akang perhatian.

"Mau les bahasa Inggris akang. Kan akang yang daftarin. Masa lupa?"

" Kok dress yang akang beliin ga di pake dek?" Si akang mengoreksi penampilan adek kesayangannya itu.

"Aku mau naik motor akang, masa ia pake dress. Entar aja kalo mau ke mall atau kemana gitu baru pake." Sefia menjawab sambil berjalan mengambil kunci.

"Ya, udah akang anter kamu naik mobil aja, ganti baju gih. Biar lebih cakep. Si akang ngasih solusi biar sarannya dipake.

"Enggak ah, udah gini aja. Aku nanti telat, aku berangkat sekarang ya." lalu Sefia mendekat pada Akangnya buat cium tangan, abis itu buru - buru ngucapin salam. Dan bergegas pergi.

"Adek, adek. Sebenarnya salah satu alasan akang suruh kamu pake rok juga supaya kamu ga naik motor lagi. Akang akan lebih tenang kalo kamu naik mobil aja." Gumam akang Arief selepas kepergian adek tersayangnya. Lalu diapun bergegas naik loteng menuju kamarnya.

*****

Setelah sekitar lima menit perjalanan Sefia sampai di sebuah rumah mewah di sebuah kompleks perumahan yang elite. Sesuai dengan alamat yang Akangnya kasih kemaren. Sefia agak ragu apakah ini benar tempatnya secara sepi banget. Dan karena ragu Sefia pun hanya terus berdiri di ambang pintu gerbang.

Eh, tak lama kemudian seorang cewek cantik agak kebule bulean turun dari sebuah mobil mewah berwarna merah. Dan mobil itu langsung pergi sedangkan cewek cantik itu melangkah mendekat pada Sefia. Cewek cantik itu juga menatap Sefia dengan tatapan penuh selidik. Tapi baik Sefia maupun cewek itu hanya saling diam. Cewek cantik itu segera mencet bell seperti sudah hapal banget dengan letak bell rumah ini.

Dan bersamaan dengan itu tiga cewek lainnya datang dengan kendaraan yang berbeda - beda. Ada yang naik gojek, ada yang nyetir mobil sendiri. Dan ada juga yang turun dari taksi. Mereka berempat saling menyapa sepertinya mereka emang saling mengenal dan dari apa yang dilihatnya sekarang, sudah jelas kalau memang inilah tempat les yang Sefia tuju.

kisah baper tingkat galauTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang