45. Teduh

1.2K 162 16
                                    

Sore itu om Sodrun pulang cepat dan saat bertemu Sefia yang mau pulang, di depan gerbang bersama Duta. Om Sodrun justru malah meminta Sefia supaya masuk kembali ke dalam Rumah dan meminta supaya jangan pulang dulu.

Karena perasaan menghormati dan tidak enak menolak maka Sefia pun menurut untuk kembali ke dalam Rumah, dan mengurungkan niatnya untuk pulang.

Di dalam Rumah om Sodrun mengabarkan bahwa dirinya baru saja mendapatkan tander besar di perusahaannya. Makannya sengaja pulang cepat biar bisa merayakannya bersama istri dan anaknya. Dan Sefia di undang dalam perayaan ini.

Sebenarnya bukan perayaan juga hanya makan malam keluarga. Dan karena Sefia itu deket banget sama Duta dan Miss Dijah. Dan kebetulan ada maka om Sodrun ngajak Sefia juga.

"Ya, udah kamu terserah mau ngapain disini, sambil nunggu. Kita berangkat makan malam nya abis sholat Maghrib. Sekarang om mau mandi dulu."

Abis ngasih penjelasan ke Sefia, om Sodrun masuk ke kamarnya bersama Miss Dijah. Sementara Sefia kini berduaan di ruang keluarga bareng Duta.

Ayok, mau ngapain ya?

Santai aja kale........

Ya, kali? Ngapa - ngapain??????

Duta dan Sefia pun duduk di sofa yang tersedia sambil menyalakan tv. Dan nonton sambil ngobrol santai. Abisnya bingung juga mau ngapain.

"Inikan Jumat malam, Lo gak ketemu sama Airin?"

"Gue kan, mau ada acara keluarga. Lagian gak harus juga kali ketemu terus."

"Lo, gak niat ngajak dia gitu?" Sumpah demi apapun Sefia gak maksud ngasih saran. Itu cuman refleks gitu aja nanya. Kalo sampe beneran Duta ngajak Airin. Matilah sudah......

"Gak, usah lah. Kan papah juga cuman ngajak kita. Eh, ini acara tv gak ada yang seru apa ya?" Duta malah mengalihkan perhatian dengan acara tv. Dan Sefia pun teralihkan.

"Udah nonton itu aja, sinetron nya bagus tuh." Sefia memilih tayangan sinetron yang kebetulan lagi tayang saat itu.

Duta pun pasrah ngikut aja. Tapi sinetronnya bikin Duta males nonton. Akhirnya Duta malah buka hape dan main game.

Ternyata Sefia juga punya selera yang sama dengan Duta. Sinetron nya emang malesin. Jadi, Sefia juga malah buka hape dan main game juga. Sementara tv dibiarkan nyala.

Eh, lama - lama Duta malahan kepo sama kegiatan Sefia dan hapenya. Dan pada akhirnya malah nimbrungin  hape Sefia. Nah, mepet - mepetan dah berduaan.
Aciyeeee.......
.
.
.

Lalu ketika adzan Maghrib berkumandang Duta dan kedua orang tuanya melaksanakan sholat berjamaah. Dan Sefia yang sedang datang bulan pun hanya diam-diam memperhatikan, sungguh hal ini membuat Sefia merasa semakin kagum sama Duta dan keluarganya.

"Andai aja suatu saat aku beneran jadi anggota keluarga ini." Harap Sefia dalam hatinya. "Astaghfirullah aladzim terus gimana dengan Airin?" Ah, Sefia jadi ngerasa harapannya salah. Dan menetralkan pikirannya lalu kembali menyadarkan diri agar tidak berpikir macem-macem.

Setelah sholat mereka berempat pergi ke sebuah restoran untuk makan malam.
Di dalam mobil menuju restoran Sefia dan Miss Dijah duduk di bangku belakang. Sedangkan om Sodrun dan Duta duduk di bangku depan dan Duta yang nyetir. Mereka mengobrol dan main tebak - tembakan pokoknya mempererat hubungan diantara mereka.

Dan di bangku belakang Miss Dijah sama Sefia sangat saling sayang mereka kan main tebak-tebakan sama om Sodrun dan Duta juga. Tapi setiap tebakan yang Sefia ajukan pasti gak ketebak. Terus kalo gak ketebak hukumannya cubit. Sefia kan gak tega kalo cubit Miss Dijah jadi hukumannya ganti peluk.

kisah baper tingkat galauTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang