61. Tamat

2.3K 198 57
                                    

Raja Ampat iam coming.........

Teriak Sefia memecah keheningan pantai di depan resort tempat menginap mereka.

"Istirahat dulu sayang, besok baru kita semua bisa menikmati suasana pantai." Nasehat Miss Dijah sambil merangkul sayang Sefia.

Yang membuat Sefia menurut dan ikut masuk ke resort untuk beristirahat malam ini.  Supaya besok bangun dengan bugar dan siap menikmati pesona Raja Ampat.

Sefia dan rombongan tiba di Raja Ampat saat malam hari.  Rombongan Sefia terdiri dari tiga keluarga. Yaitu keluarga Sefia, keluarga Ruby, Dan keluarga Duta. Plus Sakti.

Karena Sakti kesepian gak ada Luna jadi Sakti terpaksa ikut. Itu juga karena Putra juga sama kesepiannya karena Airin juga gak bisa ikut karena ada urusan penting katanya.

Dan karena mereka malam baru nyampe. Jadi, rencananya emang biar bisa istirahat dulu. Baru besoknya bisa seru-seruan puas.

Resort yang dibooking pun sudah dipesan dan disesuaikan dengan kebutuhan semua anggota keluarga. Masing-masing mamah papah tidur sekamar, pengantin baru sekamar. Duta, Putra, dan Sakti juga sekamar. Dan Sefia juga memiliki kamar sendiri dan bakal tidur sendiri coba aja ada Luna pasti Luna bisa ikut dan pasti ada yang nemenin Sefia tidur.

"Endan boleh tidur sama kakak cantik gak? Kakak cantik kan gak ada temennya." Tetiba Endan menawarkan diri untuk menemani Sefia.

"Iya boleh, Endan temenin kak Sefia yuk!" Sambut Sefia semangat dan tentu saja Endan boleh tidur sama Sefia. Secara Endan masih kecil dan adik Sefia. Jadi, boleh lah.

"Enak banget jadi bocah. Bisa nemenin cewek cantik tidur. Cewek gue lagi." Batin Duta kesel tingkat gegana.

Plak.....
Sakti mengeplak pala Duta sambil berkata.

"Udah terima nasib, gak mungkin bisa Lo nemenin Sefia."

"Sabar sah in dulu." Tambah Putra sambil mendorong Duta ke kamar mereka.

Dan semua pun masuk ke kamar masing-masing.

*****

Keesokan harinya saat masih sangat pagi. Semua orang masih malas-malasan di tempat tidur. Meskipun saat subuh tadi semua orang dibangunkan dan melaksanakan subuh berjamaah. Tapi setelah itu semua kembali ke kasur. Untuk beneran tidur lagi atau sekedar tidur-tiduran.

Tapi berbeda dengan Sefia saat langit masih abu-abu dan semua orang masih betah di kamarnya. Sefia justru keluar Resort dan gak mau kelewatan menyaksikan matahari muncul di ujung lautan sejauh mata memandang.

Dengan wajah yang segar dan sudah bersih, dan sudah berganti pakaian dengan pakaian santai ala pantai tapi gak berani seksi. Atau minim - minim. Sefia hanya mengenakan kaos oblong yang pas body terus pake bokser diatas lutut. Dan rambut yang panjang yang dibiarkan tergerai.

Sefia menikmati hembusan angin pagi yang terus bertiup menyambutnya. Dingin dan menyegarkan rasanya. Dan perlahan tapi pasti langit pun berangsur-angsur menerang.

Duta sendiri udah kepikiran untuk bareng Sefia dari tadi. Tapi Duta gak tahu Sefia masih dikamar atau enggak. Saking gak jelas perasaannya dan melihat Sakti dan Putra malah enak molor lagi. Akhirnya Duta melihat ke jendela. Dan betapa senangnya hati Duta melihat bidadarinya berdiri sendirian di bibir pantai di depan Resort mereka.
Tanpa pikir panjang Duta pun langsung menghampiri Sefia yang juga hanya mengenakan bokser diatas lutut dan kaos oblong. Tapi udah bersih juga secara tadi udah sholat subuh juga.

Tanpa sepengetahuan Sefia, Duta mendekat padanya dan menutup kedua mata Sefia dari belakang.

"Duta, aku lagi menantikan kehadiran mentari kalo kamu tutup mataku nanti aku kelewatan momentnya." Ucap Sefia yang seketika membuat Duta menjauhkan tangannya dari mata Sefia.

kisah baper tingkat galauTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang