Masih di Rumah Sakit ketika pagi menjelang.
Sefia dan Ruby sudah memakai seragam SMA mereka masing-masing. Karena orang tua mereka sudah datang sejak subuh tadi dan membawakan mereka baju ganti.
Sedangkan Sefia dan Ruby sendiri menunggui kang Arief sejak semalam di sini.
Kang Arief sendiri udah siuman ketika adzan subuh berkumandang. Dan ketika membuka matanya. Hati kang Arief terasa lebih tenang. Mungkin karena efek suara adzan subuh yang merdu dan suasana rumah sakit yang damai. Dan ditambah lagi disisi kanan dan kirinya ada dua bidadari yang setia menemani yaitu Sefia dan Ruby.
Suasana damai ini dan pemandangan ini membuat kang Arief merasa begitu bersyukur karena memiliki mereka. Hatinya seketika tenang, dan ucapan - ucapan yang kemarin ia dengar seolah kembali terngiang di telinganya. Tapi membuat Arief merasa tahu apa yang harus ia lakukan sekarang.
Dalam tenangnya kang Arief membalas genggaman tangan Sefia dan Ruby yang tertidur di kursi disamping banker tempatnya terbaring, sambil menggenggam tangannya. Dan pergerakan tangan kang Arief itu Seketika membangunkan Sefia dan Ruby.
Dan betapa bahagianya Ruby dan Sefia melihat kang Arief sudah membuka mata dan tersenyum pada mereka.
Pada akhirnya Mereka saling tersenyum dan saling menatap penuh syukur. Rasanya sungguh damai. Bahkan kang Arief yang memang gak apa-apa pun mengajak kedua gadis special dihidupnya itu sholat subuh berjamaah.Setelah sholat subuh kang Arief berbicara dengan serius pada Ruby dan Sefia. Dengan penuh keikhlasan, dan bijaksana. Seperti kang Arief yang Sefia kenal selama ini. Kang Arief yang selalu jadi sandaran dan teladan baginya. Sangat berbeda dengan kang Arief beberapa hari terakhir ini.
"Sefia, Ruby, terimakasih kalian selalu ada untukku. Sefia, kamu benar aku gak sebatang kara aku punya keluarga dan kamu adalah keluarga aku. Dan Ruby, makasih banget karena kamu ada dan bersedia untuk aku disaat aku benar-benar jatuh. Aku mungkin gak punya apa-apa lagi selain Sefia sekarang. Tapi aku janji aku akan berusaha dengan kemampuan aku sendiri. Aku akan jadi lelaki yang pantas untuk kamu. Jadi, aku mohon tetaplah bersamaku."
Kang Arief benar - benar seperti hanpone yang abis di charge full. Dan kata - katanya barusan mampu membuat Ruby terluluh - luluh.
Sefia dan Ruby pun tersenyum lembut penuh syukur dan bahagia melihat akang akhirnya optimis lagi menjalani hidup.
Tapi sepertinya akang Arief salah kira. Dia merasa dirinya yatim-piatu dan gak punya apa-apa. Dan hanya menumpang hidup di keluarga papah Aldo. Karena itu Sefia pun memberi tahu akang tentang keluarga akang yang belum akang Arief tahu. Karena waktu itu kang Arief tidak mendengarkan cerita papah sepenuhnya.
Sefia memberi tahu akang Arief bahwa papah akang Arief itu bos di perusahaan yang papah Aldo jalankan sekarang. Yang otomatis dan pasti akang Arief yang akan jadi pewaris perusahaan itu nantinya.
Dan di saat ngomongin soal warisan dan asal usul kang Arief, papah Aldo dan Tante Wine datang menjenguk.
Akhirnya saat itu juga papah Aldo menjelaskan semuanya yang perlu Arief tahu.
Bahwa memang benar Arief adalah pewaris sah perusahaan yang saat ini papah Aldo jalankan. Bukan hanya itu tapi seluruh aset yang dimiliki papah Bowo alias papah kandung Arief akan menjadi milik Arief. Dan saat ini semua warisan itu memang sudah atas nama Arief. Hanya saja ketika Arief berusia 21 baru semuanya akan jadi milik sah Arief. Berarti tinggal hitungan bulan lagi.
Kalau Sekarang masih di wakilkan kepada papah Aldo. Kalo udah saatnya semua akan jadi milik Arief. Dan papah Aldo sama sekali tidak pernah berusaha mengurangi ataupun mencurangi hak Arief. Papah Aldo juga tulus menyayangi Arief dan atas dasar kejujuran papah Aldo pula yang membuat papah Bowo mempercayakan semuanya padanya hingga waktunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
kisah baper tingkat galau
Fanfiction(completed) Ketika sahabatnya jatuh cinta. Sefia juga jatuh cinta. Bukan pada orang yang sama.Tapi pada temannya yang bernama Duta. Seseorang yang tiba-tiba muncul dalam hidup Sefia, mengganggu ketenangannya, dan entah bagaimana Duta berhasil membua...