52. Usaha

1.4K 160 15
                                    

Pagi yang cerah!
Pagi ini Duta terlihat amat sangat bersemangat.
Dia berlari seperti anak kelinci menuruni anak tangga dan menyapa mamahnya yang sedang menyiapkan sarapan.

Duta mengucapkan selamat pagi, lalu mengambil setangkup sandwich yang sudah mamah siapkan dan langsung memasukkannya ke mulut dengan lahapnya.

"Hemm, semangat banget pagi ini! Udah jadian ya, sama Sefia?" Tanya mamah gak kalah antusias.

"Aamiin...." Duta pun menjawab dengan mengaamiinkannya karena kata orang ucapan adalah doa. Dan apa yang diucapkan mamah barusan adalah doa dan harapan terbesar Duta saat ini. Karena itu Duta langsung mengamininya.

Membuat mamah jadi sedikit kecewa. Dan balik tanya.

"Terus apa yang membuat kamu begitu semangat?"

"Aku udah putus sama Airin, mah."

"Jahat banget, abis mutusin anak orang segitu senengnya."

"Ya, maaf. Abis gimana Duta emang ngerasa seneng sekarang. Karena Duta gak terikat lagi sama Airin. Jadinya, Duta bisa usaha deketin Sefia lagi."

"Kamu ini!"

Duta pun nyengir nanggepin tanggapan mamahnya. Lalu pamit berangkat sekolah. Tidak lupa nitip salam buat si papah yang masih belum selesai bersiap untuk pergi ke kantor.

"Mamah juga nitip salam ya, buat Sefia. Bilangin mama kangen."

"Ok, nanti Duta sampein. Dan Duta janji bakal sering - sering ngajak Sefia kesini kalau Sefia udah jadi pacar Duta."

"Aamiin......"

"Assalamualaikum..........

"Waallaikum salam............

.
.
.

Lalu sesampainya di Sekolah Duta langsung mencari Sefia. Tapi Sefia sepertinya belum datang padahal biasanya jam segini udah datang. Maka Duta pun menunggu Sefia di koridor yang bakal dilewati oleh Sefia.

Tapi rasanya aneh ya? Gimana cara nya nanti Duta nyapa Sefia? Sefia kan minta dijauhi masa tetiba nyapa? Ah, bodolah pokoknya Duta harus nyoba lagi dari awal. Walaupun mungkin Sefia bakal jutek dan melengos tapi Duta harus memulainya. Sebelum makin terlambat. Duta pun bertekad dalam hatinya.

Tapi begitu melihat Sefia, semangatnya langsung sirna gegara Sefia_nya bareng Anas. Yang ada sekarang Duta malah kesel. Cemburu. Sumpah deh pengen rasanya nendang Anas sampe mental kemana aja yang penting jangan deket - Deket Sefia.

Udah gitu Sefia malah melengos lagi pas matanya gak sengaja menemukan sosok Duta. Dan cuma lewat gitu doang, pas melintasi posisi Duta. Beneran gak dianggap Duta.
Tapi emang Sefia begitu sih dua Minggu terakhir ini. Cuman sekarang Duta berasa kesel karena mungkin Duta mau mencoba mendekati lagi makannya baru terasa gak enak bangetnya.

Akhirnya karena kesel Duta pun berdiri dan berjalan cepat mendahului Anas dan Sefia.

Tapi Duta mikir lagi. "Kalo Duta malah kesel dan nyuekin Sefia, yang ada Anas malah kesenangan. Akhirnya Duta menghentikan langkahnya tidak jauh dari posisi Sefia yang juga masih melangkah pasti beberapa langkah dibelakangnya dengan tiba - tiba lalu balik badan. Membuat Sefia yang tidak memperkirakan pergerakan Duta kaget seketika.

Oops! Hampir nabrak untungnya rem otomatis Sefia bekerja dengan baik. Tapi tetep aja jadinya Duta dan Sefia berdiri berhadapan dengan terpaut jarak yang sangat tipis. Dan otomatis membuat keduanya tertegun sesaat.

Hemmh, gak bisa dibiarkan. Anas gak terima ngeliatnya. Dan akhirnya Anas gercep narik Sefia sambil berdehem.

Membuat Sefia seketika berusaha menenangkan diri dan refleks nyolot sama Duta.

kisah baper tingkat galauTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang