.
.
.
Aku tidak pernah tau, bahwa keberadaanku akan membuat semuanya menjadi masalah
Saat itu kupikir, itu hanyalah salah satu dari sekian banyak alasan yang kau buat
Agar aku menjauh
Dan tidak pernah datang di hadapanmu lagi.
Nyatanya, bagimu, aku seperti buih laut. Tersentuh sedikit saja akan langsung lenyap dari permukaan
Kamu menjauh, tidak berani mendekat hanya untuk menjagaku
Tapi aku – yang hanya buih di lautan ini, tidak mau mendengarkan
Aku terus mendekat, mencoba menggapaimu melalui deburan ombak
Kamu nyata, ada, dan terasa
Lalu saat itu aku sadar, penghalang kita begitu besar
"Maaf"
"Untuk apa?"
Cowok itu merangkak, mencoba mendekat. Darah di bagian bawah perutnya mulai menetes. Membekas di lantai yang semula putih bersih.
"Ini-bukan salah-lo" Tubuhnya terjatuh, tidak kuat lagi untuk bergerak.
Tenaganya habis, bekas tusukan itu semakin terasa sakit membuat tubuhnya mati rasa. Tidak mampu bahkan untuk mengeluarkan sebuah suara.
Tubuhku bergetar, menahan tangis yang akan pecah. Menahan diri untuk tidak mengeluarkan kata-kata karena sebuah pistol teracung tepat di kepala kami berdua.
"Mungkin lebih baik aku tidak pernah datang mendekatimu"
Kamu tersenyum, membuatku semakin merasa menyesal.
Jikalau saat itu aku pergi dan tidak pernah mendekatimu
Apakah semua ini akan tetap terjadi?
**
BelindAbl | Revisi - 1 Maret 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Senior Junior [SELESAI]
Teen Fiction#Revisi 1 Maret 2019 "Harusnya aku tidak pernah datang. Tidak pernah mencoba untuk menerobos masuk. Mengenalmu, adalah kesalahan terbesar yang seharusnya tidak pernah kulakukan"