50. Penyesalan

1.7K 70 16
                                    

*

Aku tau ini sangattt sangattt terlambat dan lamaaa untuk update. Sekali lagi aku hanya bisa bilang maaafff ke kalian semua.

Dan semoga cerita ini berhasil menebus segalanya.

Happy Reading ^^

Kalau kalian bingung bisa tanya di komentar yaa hehe

*

Memperbaiki apa yang sudah rusak lebih sulit daripada mempertahankan sesuatu yang masih utuh

***

Pernah Wirya menjadi orang yang gagal dalam hidupnya. Pertama adalah saat dia gagal menjadi kepala keluarga dan melindungi kehidupan rumah tangganya. Kala itu Wirya pikir, mundur adalah pilihan tepat agar keluarganya tidak jatuh lebih dalam lagi. Namun ternyata pikirannya salah. Dia justru melupakan satu tugas penting daripada kepala keluarga.

Yaitu bagaimana caranya menjadi seorang ayah yang baik dan berhasil menjaga putrinya.

Wirya hampir gila begitu mendengar taxi yang membawa Kayla mengalami kecelakaan. Akan tetapi dia tidak menemukan keberadaan putrinya disana. Hanya ada koper milik Kayla yang berhasil ditemukan beserta kartu identitasnya.

Hingga kemudian Jason Cederick Revano muncul di hadapannya. Orang itu, terakhir kali dia temui ialah ketika berita ledakan laboratorium itu terjadi. Jason adalah orang gila. Wirya masih ingat betul ketika teman kuliahnya itu mengatakan akan membangun sebuah lab yang berisi orang-orang jenius. Jason adalah orang yang tidak mudah puas. Bahkan setelah ledakan itu pun dia berusaha membuat keadaan baik-baik saja.

Jason berdiri tegap di dampingi dua bodyguardnya di belakang. Memandang Wirya yang terlihat tidak menerima kedatangannya dengan baik.

"Aku tau dimana putrimu"

APA? Bagaimana bisa?!

Wirya menarik kemeja Jason kuat, "KAU APAKAN PUTRIKU, KEPARAT?!"

Jason tersenyum tipis. Melepas kedua tangan Wirya dengan mudahnya, "Ini bukan ulahku"

"BRENGSEK! Seharusnya kularang Kayla dekat dengan kedua anakmu!"

"Bagiku aku hanya memiliki satu putri" Jason berucap dingin.

Wirya menggeram murka. Tanpa sadar bogem mentah itu melayang ke wajahnya.

"Aldan itu putramu!"

Jason membeku sesaat. Tersadar jika ada darah mengalir dari hidungnya, "Aldan adalah sebuah kesalahan. Kamu tau itu"

Napas Wirya tersengal. "Dia tetap putramu!"

"Aku tidak pernah mengharapkan kehadirannya yang begitu cepat"

"Lantas mengapa kau hancurkan hidup Safira saat itu?!"

Safira. Jason terdiam. Sudah lama dia tidak mendengar nama itu. Nama yang teramat penting baginya. Dulu. Sebelum Aldan datang dan merenggut sosok yang berharga baginya.

"Jangan sebut nama itu" Jason memperingatkan pelan namun tajam, "Seumur hidup, aku tidak mengenal Safira"

BUGHH!

Satu pukulan kembali menghantam Jason.

"Lantas dimana kau bawa putriku sekarang?!"

Jason menyeka darahnya pelan, "Ikut aku" ucapnya langsung berbalik dan masuk ke dalam mobil.

Wirya terdiam sesaat. Perasaan ragu menyelimutinya untuk masuk ke dalam mobil menyusul Jason. Tapi sosok Wirya yang keras kepala kalah dengan sosok Wirya yang telah menjadi seorang ayah dan memikirkan putrinya.

Senior Junior [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang