12. Siapa?

2.7K 158 5
                                    

Klik 🌟 sebelum baca 😉

**

Niatnya minta penjelasan daripada curiga. Pingin marah, kesel, emosi. Tapi rasanya aneh aja ngerasain hal itu padahal bukan siapa-siapa.

**

"APA?! LO JADIAN SAMA DAMAR?!"

"Ssssssttttttt...." Kayla memberi peringatan agar kedua sahabatnya menjaga volume suara mereka, "Kecilin sedikit bisa kan?" kesalnya. Takut ada yang mendengar ucapan mereka.

"Bentar deh" Freya masih sedikit bingung, "Lo mau-mau aja gitu di tembak sama itu balon air di kantin? Gak mikir? Itu hati di kasih makan apa kok kuat banget ya" ucapnya sadis.

Jelas-jelas Freya ingat bagaimana dulu cowok itu selalu menolak Kayla. Bahkan pernah sekali cowok itu membuang makanan pemberian Kayla tepat dimata Kayla! Bayangkan!

Kalau dirinya mungkin akan menampar cowok itu di depan umum. Biar malu sekalian. Atau balas dendam sampai puas.

Tapi sahabatnya ini? Astaga.. kenapa cepet banget luluh sih?!

"Otak lo abis di ganti sama otak baru sampai lupa yang Damar lakuin ke elo? Atau hati lo di tuker sama baja biar kuat ngadepin tuh cowok belangsak?!" hardiknya tidak terima.

"F-Frey...."

Tuh kan! Ini yang Kayla takutkan jika dia mengatakan kebenarannya. Tapi kalau dia bohong, sama saja dia tidak percaya dengan sahabatnya sendiri.

"Frey, tenang dulu"

Memang sejak awal setelah melihat dengan mata kepala sendiri apa yang di alami sahabatnya itu, Freya selalu bersikap siaga. Bahkan secara terang-terangan dia tidak suka dengan Damar.

Dan sekarang berani-beraninya cowok itu memanfaatkan kebaikan hati sahabatnya?!

"Kita kan gak tau apa yang Kayla rasain. Sebagai sahabat kita cuma bisa dukung dia dan nasihatin yang terbaik"

"Kok di episode kali ini elo yang bijak sih?"

"Mana gue tau. Tanya author noh" kesalnya, "Lagi serius juga. Lagian yang terbaik buat lo belum terbaik buat Kay"

"Isshhh.. tetep aja!" Freya geram sendiri. Dia berdecak pelan. Tau tidak bisa terlalu ikut campur, "Sekali aja dia nyakitin lo, gue tendang itu nya sampai benyek, benyek, benyekkk!!!" ungkapnya sambil menghancurkan bakwan di depannya dengan sendok.

"Jijik tau gak!" amuk Poppy, "Gue lagi makan bakso juga"

"Biarin!"

Kayla mematung. Tidak bisa menahan diri untuk tersenyum. Sejak awal selalu saja kedua sahabatnya ini yang khawatir padanya, peduli padanya.

"Terima... kasih"

Kompak Freya dan Poppy berhenti berkelahi. Lalu memeluk Kayla erat.

"Huhuhuuu... akhirnya usaha lo gak sia-sia"

"Bilang aja kalau Damar nyakitin lo ya. Gue siaga 3 kalau gini"

Memang.

Keberuntungan sederhana yang dia dapatkan sejak dulu adalah

Memiliki dua sahabat seperti Freya dan Poppy.

**

Kayla baru keluar dari kamar mandi dan berniat membiarkan rambut basahnya terurai tertiup angin. Membuka sedikit jendela, Kayla duduk di dekat pintu balkon. Bersandar pada tembok dan memainkan hp.

Sudah lama dia tidak membuka instagram.

Iseng, Kayla mencoba mengetikkan nama Damar di kolom pencari.

Senior Junior [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang