44. Di Persimpangan Jalan (2)

1.8K 95 21
                                    

AKU HERAN! KENAPA PADA SILENT KOMEN YAAA? 

*


*

Kenapa semua jadi begini?

Luka menggenggam kedua tangannya gemetar. Mustahil... mana mungkin Kayla ada di tangan mereka kan?

Tidak Tidak! Ini pasti bohong! Doremi pasti mengerjainya kan?

Ini tidak seperti yang dia pikirkan sebelumnya. Bukankah Doremi mengatakan jika dia hanya akan menyakiti Kayla jika dia yang meminta?

"Puas lo sekarang?"

Luka tersentak di depannya mendengar ucapan Damar. Dia menggeleng, ini bukan permintaannya!

"Seharusnya gue gak percaya omongan lo sama sekali"

"Ini bukan perbuatan aku kak!" ucapnya membela diri.

Dia di jebak! Sialan!

"Aku gak pernah minta dia nangkap Kayla!" teriaknya kalap.

Damar tidak tahan lagi. Di cekalnya kedua lengan Luka erat membuat gadis itu meringis kesakitan.

"Lepasin... kakk.. sakitt..."

"Lo bilang sakit? Ini justru belum seberapa dengan yang di alamin Kayla"

Lukaeva gemetar. Tidak pernah dia sangka Damar akan begini padanya. Semuanya benar-benar berubah dan ini gara-gara Kayla!

Dilepasnya cekalan itu dan mencoba menghubungi Aldan. Meski dia mendapat tugas menjaga Lukaeva di rumah sakit, dia lebih khawatir dengan Kayla.

Bagaimana jika... semuanya terulang kembali?

Damar tidak bisa membayangkan jika Kayla terbaring di rumah sakit karena ulahnya!

"SIAL!"

Ini lebih buruk dari yang Damar bayangkan. Dia berjanji menjaga gadis itu baik-baik saja. Dia sudah berjanji bahwa dia akan membuatnya bahagia.

Tapi apa ini? Kenapa dia selalu menyakiti gadis itu dan membuatnya dalam bahaya?

"Seharusnya memang... lo gak pernah masuk ke kehidupan gue Kay" Damar melirih.

Dia mengusap wajahnya kasar. Apa dia tidak bisa berkutik seperti ini disini?

"Di basemant...." Lukaeva bergumam. Mencoba mempersiapkan hatinya mengatakan semua ini.

"Ada satu mobil yang gak pernah kakak pakai.."

Luka tau jika dia melakukan hal ini dia akan kehilangan segalanya. Terutama Damar. Dia akan kehilangan.

"Kakak bisa bawa mobil itu pergi"

Tapi Lukaeva lebih takut lagi kehilangan semuanya di akhir. Jadi lebih baik dia kehilangan sejak awal dan menyelamatkan yang lain. Setidaknya hanya ini yang bisa dia lakukan untuk menyelamatkan yang lain.

"Kakak enggak usah khawatir, penjagaan disini ketat"

Hatinya sakit.. tapi bukankah begini lebih baik?

"Pergilah... maaf... selama ini akuu... jahat... akuu... gak mau kakak pergi dari hidup aku.."

Damar membeku di tempat. Gadis itu terlihat begitu rapuh. Tapi saat ini Kayla lebih membutuhkan dirinya.

"Thanks..."

Luka tersenyum lebar, "Tolong, jaga semuanya tetap baik-baik saja"

Untuk pertama kalinya semenjak Luka kembali, Damar memeluk gadis itu erat. Kesalahannya begitu banyak, jadi dia harus memperbaiki semuanya satu persatu.

Senior Junior [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang