Happy Reading ^^
*
Kita memang bertemu di dunia nyata
Saling memandang melalui tatapan mata
Lalu pada akhirnya kita kembali ke tempat semula
Dimana kita hanyalah dua orang asing yang bertemu karena kesalahan semesta
*
Kayla menatap mesin minuman pendingin di depannya tanpa minat. Raut wajahnya berubah murung sejak dia keluar dari kamar Lukaeva. Sengaja dia memberi waktu bagi Aldan dan Damar untuk saling menjelaskan.
Helaan napas berat terdengar lagi.
Salahkah apa yang dia lakukan ini? Justru dia akan merasa egois jika tidak memberitau Damar yang sebenarnya.
Benar. Lebih baik memberitaunya sekarang sebelum semua benar-benar terlambat.
Sementara para pengunjung rumah sakit menatapnya heran, seseorang tiba-tiba berdiri di depannya dan memakaikan topi di kepalanya.
"Jadi Damar udah tau keberadaan Lukaeva?"
Tidak perlu menjawab pun Airlangga sudah tau jika jawabannya adalah 'iya'.
"Lo bodoh ya ngasih tau dia yang sebenarnya"
A-Apa maksudnya? Jadi Airlangga pun mengenal Lukaeva?
"Arlang.. kenal sama Luka?"
Cowok itu menatap Kayla sejenak lalu kembali menatap mesin minuman di depannya di sertai anggukan pelan.
Jadi selama ini hanya dia yang mengira jika Lukaeva sendirian? Yang mengira jika tidak ada satu pun yang mengenal Lukaeva selain Damar?
"Bagaimana kalian bisa saling kenal?" pertanyaan itu keluar begitu saja tanpa Kayla duga.
Airlangga termangu, "Ceritanya panjang" Lantas menarik Kayla mendekat karena mereka menjadi pusat perhatian. "Nangis aja selagi lo bisa. Jangan di tahan karena itu cuma ngebuat lo menderita"
"Kayla gak nangis kok" Kontradiksi. Karena suaranya justru bergetar dengan setitik air mata terjatuh begitu saja.
Pelukan Airlangga semakin kuat. Semakin membuat tubuhnya bergetar dan meruntuhkan segala macam benteng yang dia bangun untuk menyembunyikan ketakutannya.
"Kayla.. bingung.. Kay.. gak tau harus apaa" dadanya sesak. Seakan-akan ada begitu banyak gumpalan yang tertahan disana.
"Kayla takut Arlang.. Gimana kalau.. kalau kakak bakal nge-"
"Ssshhhh..." Di bekapnya mulut gadis itu pelan, "Semua bakal baik-baik aja Kayla"
Hatinya teriris. Terlebih saat mengingat bagaimana cara Damar menatap Luka tadi.
Maka ketika Airlangga merasa gadis itu belum tenang seutuhnya, dia mendekap Kayla lebih erat. Mengabaikan puluhan pasang mata yang menatap mereka dengan kernyitan heran.
Tak apa.. Asal Kayla baik-baik saja.
Namun lagi-lagi mereka tidak tau jika saat ini mereka berdua sedang di perhatikan oleh orang-orang yang berbeda. Di belakang sana ada Damar yang mengepalkan kedua tangannya melihat itu semua. Dia ingin menghampiri tapi batal ketika merasa bukan saatnya baginya untuk muncul di depan Kayla.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senior Junior [SELESAI]
Dla nastolatków#Revisi 1 Maret 2019 "Harusnya aku tidak pernah datang. Tidak pernah mencoba untuk menerobos masuk. Mengenalmu, adalah kesalahan terbesar yang seharusnya tidak pernah kulakukan"