Happy Reading ^^
*
Aku bingung karena lapak ini sepi banget T_T
Sebenernya ada yang nungguin cerita ini gak sih?
*
Pikirku ini adalah lembaran baru
Nyatanya ini tak lebih sekedar permainan yang memburu
*
Keheningan tercipta selama beberapa saat sampai ponsel Damar berbunyi barulah semua keadaan berubah.
"Lu-"
Lukaeva mengangkat tangannya. Menatap Aldan dan Radit bergantian sebelum meminta dua orang itu keluar. Dia harus memastikan sekarang juga bahwa ketakutannya bukanlah sebuah kenyataan.
Kayla yang berdiri di dekatnya terlihat bingung. Bahkan sampai semua orang keluar dan pintu tertutup Luka tidak berkata apa-apa.
"L-Lu.."
Tangannya teremas pelan. Apa mungkin Lukaeva sudah tau semuanya jika dia dan Damar berpacaran. Tidak-tidak.. mungkin memang ada hal penting yang ingin Lukaeva katakan. Tapi jika Luka memang tau kebenarannya maka...
"Lo..."
Ragu-ragu Kayla menatap Luka yang juga menatapnya. Kedua tangan gadis itu teremas dengan tubuh bergetar.
"Apa.. hubungan lo sama kak Damar?"
Deg!
"I-itu..." mendadak lidahnya kelu untuk menjawab. Padahal sejak tadi dia sudah mempersiapkan banyak jawaban untuk menjelaskan. Tapi rasanya semua itu terhapus begitu saja ketika Luka menanyakan hal itu langsung padanya.
"Kalian.. cuma temenan kan?"
Kayla tidak ingin menjawab. Tahu jika jawabannya sudah pasti menyakiti sahabatnya.
Dalam hati Lukaeva tertawa miris. Tidak perlu mendengar jawaban dia sudah tau apa jawabannya.
"Padahal... elo satu-satunya orang yang gue percaya" lirihnya menahan air mata yang akan keluar.
"Lu.." Kayla ingin bergerak maju sekedar menenangkan sahabatnya namun dia tau hal itu tidak bisa dia lakukan sekarang.
"Harusnya lo tau!" diremasnya sprei rumah sakit, "PADAHAL LO SAHABAT GUE TAPI KENAPA GAK TAU KALAU KAK DAMAR ITU PACAR GUE!" teriaknya.
"Kayla gak tau" dia akhirnya menjawab, "Luka gak pernah cerita apa-apa. Bahkan Luka sakit pun gak pernah cerita apa-apa ke Kayla!" Kayla tidak bisa untuk tidak terkejut. Baru kali ini Luka berteriak padanya dan gadis itu terlihat sangat marah.
"Lu-" panggilnya berharap Luka mau mendengarkan penjelasannya.
"Enggak" Luka menggeleng, "Bukan sahabat namanya kalau menusuk sahabat lain dari belakang"
Tidak, Kayla tidak demikian. Dia sama sekali tidak pernah menusuk Lukaeva dari belakang. Bahkan dia sendiri pun baru tau semuanya dari Aldan.
"Tapi-" Kayla ingin melangkah maju tapi Lukaeva lebih dulu mengangkat tangannya meminta Kayla tetap di tempat.
Tatapan gadis itu terlihat tidak bersahabat. Seakan-akan Kayla adalah musuhnya sekarang.
"Gue kecewa sama lo Kay"
Tubuhnya membeku. Apa yang barusan... Kayla menatap Luka tidak percaya. Segitukah kepercayaan sahabat masa kecilnya itu padanya?
"Lu, dengerin dulu penjelasan Kayla"
KAMU SEDANG MEMBACA
Senior Junior [SELESAI]
Teen Fiction#Revisi 1 Maret 2019 "Harusnya aku tidak pernah datang. Tidak pernah mencoba untuk menerobos masuk. Mengenalmu, adalah kesalahan terbesar yang seharusnya tidak pernah kulakukan"