19. Mundur

2.4K 107 6
                                    

*

Karena sejak awal dia yang selalu ada akan tetap kalah dengan dia yang kamu sayangi.

*

"Melupakan?" cowok itu menilik tajam.

Perempuan di sampingnya mengangguk. "Bukankah seharusnya begitu?"

Lantas cowok itu tertawa membuat si perempuan meremang ngeri.

"Lo tau kenapa gemini disukai banyak orang?"

Kepala perempuan itu menggeleng, tidak tau. Menjawab pun cowok itu pasti akan membolak-balikkan apa yang dia jawab.

"Karena ada si pusat perhatian, dan satu si penyendiri"

"Bedanya?"

"Seperti kebaikan dan kejatahan. Kalau di dunia ini hanya ada orang baik, hidup mereka akan monoton. Tidak bergairah sama sekali. Membosankan!"

"Seharusnya hidup seperti itu terasa damai kan?"

"Lalu apa gunanya surga dan neraka?"

Kali ini perempuan itu tidak menjawab.

"Si pusat perhatian ini, selalu dikelilingi banyak orang. Baik dan buruk. Semuanya ada. Dia memang cantik, tapi terlalu bodoh untuk menyadari bahwa si penyendiri-lah yang menerima semua akibat itu"

"Dan tadi kamu bilang melupakan? Benar?"

"Iya" jawab perempuan itu.

Cowok itu tersenyum sinis. Matanya menatap lurus layar tipis di depan wajahnya.

"Menurutmu, apa pusat perhatian itu bisa dilupakan begitu saja? Bahkan jika si pusat perhatian menghilang pun orang-orang akan terus mengenangnya" Dia menatap lurus layar di depannya, "Malangnya, apapun yang dilakukan si penyendiri, dia akan mudah di lupakan"

**

Kayla baru saja menaruh makalah tugas PKN di meja guru ketika dia melihat Airlangga masuk kesana dan berbicara dengan guru kimianya. Penasaran, dia mencuri dengan sedikit pembicaraan yang dilakukan mereka karena letak posisi meja hanya berjarah tiga meja.

"Apa alasan kamu mundur? Airlangga, kamu termasuk salah satu murid yang di andalkan sekolah dari tahun ke tahun"

Airlangga tidak menjawab. Dia tau keputusannya untuk mundur mengikuti lomba sekolah adalah hal yang fatal. Pertama karena namanya sudah terdaftar disana, kedua tentu saja karena sekolah sudah membayar biaya perlombaan.

"Saya hanya ingin memberikan yang lain kesempatan. Lagi pula ada masalah penting yang harus saya urus"

Pak Rahmat terlihat menghela berat. Sangat menyayangkan jika dua kandidat terpilih untuk mewakili lomba untuk mundur.

"Kemarin Damar juga datang menemui saya dan melakukan hal yang sama seperti yang kamu lakukan sekarang"

Dia tersentak pelan. Apa Damar sudah tau semuanya?

"Saya tidak tau ada masalah apa di keluarga kalian. Tapi tolong pertimbangkan sekali lagi keputusanmu ini" ucap beliau penuh harap.

Tapi Airlangga sudah membulatkan tekadnya. Dia harus fokus mengejar 'orang itu' sebelum korban selanjutnya berhasil di dapatkan.

"Yasudah kalau begitu. Sebagai gantinya kamu harus mencari orang yang akan menggantikanmu"

Airlangga mengangguk mengiyakan. Dia sudah memiliki dua daftar nama yang akan menggantikannya. Dia mengeluarkan secarik kertas berisi data diri orang yang akan menggantikannya.

Senior Junior [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang