Senior Junior Update!!
Terima kasih buat kalian semua yang sudah ngikutin Senior Junior sampai bab ini ^^
Happy Reading ^^
*
Lucunya, ketika aku berkata bahwa semua akan baik-baik saja, tetap saja aku merasa ini tidak akan baik-baik saja.
*
Sekali lagi Aldan memutar rekaman yang di kirimkan Radit padanya. Pikirannya terus bertanya, untuk apa mereka menginginkan data SMA Rajawali?
Pintu kamar inap Luka terbuka memunculkan sosok Kayla yang baru datang membawa sekotak kue. Dia baru pulang ternyata. Untungnya Kayla tidak sadar saat dia mengikutinya diam-diam ke restaurant saat itu.
"Aldan belum makan kan?" tanyanya menaruh kotak kue itu di atas meja dan membukanya.
Kepalanya menggeleng sambil melepas headshet yang dia pakai dan mematikan ponselnya.
"Udah selesai kencannya?"
Wajah Kayla memerah, "Apasih Aldann.." kibasnya berusaha bersikap biasa.
"Ucapan gue masih sama Kayla. Jauhin Damar karena gue gak mau lo kenapa-kenapa"
Tangan Kayla berhenti memindahkan kue dari kotak ke piring. Kayla tidak tau kenapa, tapi yang jelas Kayla tau satu hal. Bahwa Damar yang tidak tau tentang keberadaan Lukaeva sekarang adalah penyebabnya.
Keputusannya sudah bulat sekarang untuk memberi tau Damar tentang keberadaan Luka disini.
"Lo yakin?" Aldan memastikan sekali lagi hal itu, "Gue gak mau liat lo menderita Kayla"
Meski ragu Kayla tetap mengangukkan kepala, "Apapun resikonya Aldan, Kayla harus siap"
Maka ditariknya adiknya itu ke dalam sebuah pelukan. Aldan ingin melarang Kayla melakukan hal itu. Namun dia harus memastikannya sendiri apakah Damar main-main dengan hubungan yang dia lakukan bersama Kayla atau tidak.
Dia tidak ingin kedua adiknya merasakan sakit yang sama.
Getaran ponsel Kayla membuat Aldan melepaskan pelukannya. Wajah Kayla terlihat murung membaca pesan itu.
"Siapa?"
"Kakak.. dia sudah di depan" katanya menaruh ponselnya kembali ke dalam saku sebelum menghela berat.
"Kay" Di tahannya Kayla untuk turun ke lantai dasar.
Gadis itu menggeleng pelan melepas tangan Aldan secara perlahan, "Kayla bakal baik-baik aja kok"
Satu hal yang harus Kayla yakini jika dia sama sekali tidak pandai berbohong. Karena ketika dia melangkah keluar dan menutup pintu kamar Luka, hatinya berdenyut sakit memikirkan segala konsekuensi yang akan dia terima.
"It's okay Kayla... kamu akan baik-baik saja" batinnya menyemangati dirinya sendiri.
**
"Lo sakit?" Damar menatap Kayla yang menghampirinya di lobi depan rumah sakit.
"Bukan.. Bukan Kayla kokk" jawabnya.
"Terus siapa?"
"Seorang sahabat" Kayla tersenyum tipis. Seseorang yang kakak kenal dengan baik. Batinnya berucap.
Damar ber-oh pelan mengikuti Kayla masuk ke dalam rumah sakit.
"Sahabat lo? Poppy atau Freya?"
Seingatnya Poppy dan Freya baik-baik saja. Bahkan di sekolah pun Damar masih melihat mereka dengan keadaan sehat dan baik-baik saja.
"Nanti juga kakak tau sendiri"
KAMU SEDANG MEMBACA
Senior Junior [SELESAI]
Teen Fiction#Revisi 1 Maret 2019 "Harusnya aku tidak pernah datang. Tidak pernah mencoba untuk menerobos masuk. Mengenalmu, adalah kesalahan terbesar yang seharusnya tidak pernah kulakukan"