28. The Mask

1.9K 108 8
                                    

Mohon maaf karena hanya bisa update satu bab dulu. Ada beberapa hal yang harus aku selesaiin.. 

Makasih

*

Happy Reading ^^

*

Tiap-tiap orang memiliki kehebatan dan kelebihan masing-masing. Juga tiap-tiap kekurangan yang mereka miliki.
Jadi jika ada orang lain yang tidak menghargai kelebihan dan kekurangan yang di miliki orang lain, itu berarti mereka tidak bisa menghargai kelebihan dan kekurangan yang ada di dalam diri mereka.

*

Restaurant yang berada di tengah kota itu terlihat ramai. Para waitress sibuk mengantar makanan dari satu meja ke meja lain. Di salah satu meja itulah seorang pemuda dengan memakai topi hitam yang dibungkus dengan hoodie berwarna hitam pula duduk dan berpura-pura membaca daftar menu yang diberikan padanya.

Sesekali matanya melirik ke arah meja yang berisi seorang perempuan dan seorang laki-laki. Pasangan itu terlihat membicarakan sesuatu yang seru.

"Maaf, sir, apakah anda sudah memilih?"

Pemuda itu – Aldan – mengangkat wajahnya dan mengangguk pelan.

"Satu ratatoulie dengan-"

Kemana mereka?

Aldan celingukan mencari keberadaan Damar dan Kayla. Tapi dia tidak menemukan mereka di meja itu selain dua minuman yang tersaji.

"Sir?" Waitress itu terlihat bingung, "Dengan apa?"

Barulah Aldan bernapas lega ketika melihat ternyata mereka pergi untuk menukar menu yang dipesan.

"Lemon tea"

Si waiterss mencatat pesanan itu, "Ada tambahan lagi?"

"Tidak" Karena sejujurnya dia sendiri tidak berselera.

Apaan kencan di restaurant vegetarian? Dia kira Kayla sapi yang makan sayuran?

"Baik, silahkan tunggu sebentar makanan anda"

Aldan tidak menggubris. Perhatiannya tertuju ke arah Kayla dan Damar yang berjarak dua meja dari tempatnya.

Karena kondisi restaurant yang ramai membuat Aldan kesusahan mendengar percakapan mereka. Sial. Seharusnya dia menyuruh restaurant ini mengganti musik yang di putar. Bisa-bisanya dia mengantuk karena melodi yang dimainkan begitu pelan.

"Bokap lo gimana?"

Kayla mengangkat bahu, "Papa langsung balik ke Italia tadi pagi. Dan yah.. kita belum bicara lagi setelah itu kak"

Damar mengangguk. Dia sendiri pun sedang tidak akur lagi dengan Albert papanya. Terlebih lagi Albert mengambil cuti sebulan penuh.

"Kalau kakak gimana? Kata Hera kemarin itu acara makan malam keluarga"

Senior Junior [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang