Badai - Delapan

1.4K 137 0
                                    

"Baru pulang, Kak?"

Sapaan itu menyambutnya begitu Gema masuk ke rumah. Gema menoleh, mendapati adiknya sedang duduk di ruang tengah sambil menonton televisi. Adiknya duduk sendirian disana. Papi sedang menyebrang ke Sulawesi, mengurusi perusahaan entah apa. Mami, sebagai istri yang baik, tentu saja menemani Papi kesana. Sehingga di rumah ini hanya tinggal Gema, Rima, Lea, dan pengurus rumah Guntur.

Gema menghempaskan diri di samping Rima, lalu merebut sebungkus keripik di tangan Rima.

"Ish! Apaan sih, Kak!? Ambil sendiri sana! Masih ada lima bungkus di lemari snack!" protes Rima sambil merebut kembali keripiknya. Gema terkekeh-kekeh.

"Gimana kencannya?"

"Kencan apaan sih," elak Gema. "Anak kecil, sok ngomongin kencan."

"Lah, kata kak Lea, Kakak udah punya pacar. Masa hari libur gini nggak pacaran?"

Sebagai jawabannya, Gema menjepit leher adiknya dengan tangan kanan, lalu menjitaki kepala adiknya dengan tangan kiri. Membuat Rima mengaduh-aduh dan menjerit meminta Gema melepaskannya.

"Kak Gema! Lepasin! Jangan sok kayak anak kecil, deh!"

Gema mencibir, tapi ia tidak lagi menanggapi adiknya. Ia mulai memperhatikan televisi di hadapannya yang menayangkan ... anime?

"Kamu nonton apaan sih ini?" Gema menunjuk ke arah televisi dimana Sun Go Ku sedang melakukan jurus andalannya yang terkenal, Kamehameha.

"Kenapa emang? Kan kak Gema juga suka. Tuh di kamar kasetnya masih lengkap,"

Iya, ia suka, tapi pas masih kecil! Sekarang kan ia sudah SMA!

"Nggak usah pasang wajah sok dewasa gitu deh, Kak," cibir Rima. Gema tidak menanggapi, hanya menjulurkan lidahnya pada Rima. Adiknya balas menjulurkan lidah. Tapi detik berikutnya, seolah adiknya melupakan kalau mereka baru saja berdebat, Rima kembali merajuk.

"Kenalin pacarnya ke Rima dong, Kak!"

"Apaan sih, Dek," Gema berdecak lagi. "Nggak usah usil!"

"Usil sebelah mananya, coba? Rima kan cuma pingin kenal sama pacar Kakak,"

"Ngapain sih ngebet banget pingin kenalan?" Gema bertanya dengan penasaran.

"Kata kak Lea, pacarnya kak Gema jago masak sih. Rima kan mau diajarin juga,"

Dasar Lea Panci Bocor! Dia udah cerita berapa banyak tentang Melodi, sih? Kalau sudah begini, Rima tidak akan melepaskan topik tentang Melodi dalam beberapa waktu ke depan.

"Kak Lea-nya kemana?" tanya Gema setelah menyadari Lea tidak terlihat dimanapun.

"Kencan, lah!"

Gema mengerutkan kening. Kencan? Dengan siapa? Setahunya Lea tidak punya pacar. Semua laki-laki yang menyatakan perasaannya selalu Lea tolak. Dan Gema tahu persis alasannya kenapa.

"Kencan sama siapa?" tanya Gema.

"Sama si Usagi,"

Dan tertawalah Gema begitu paham siapa yang dimaksud Rima. Usagi, adalah kelinci peliharaan Lea yang dibelikan orang tua gadis itu saat mereka dinas di Jepang. Kelinci berbulu seputih salju itu selalu ikut kemana Lea tinggal, termasuk ketika Lea memutuskan untuk tinggal di rumah Gema. Sayangnya, Gema dan Rima tidak pernah tertarik bersahabat dengan Usagi, beda dengan Lea yang tergila-gila pada hewan kecil berbulu itu.

"Kak, nama pacarnya Kakak siapa?"

Gema menghela nafas, sadar kalau ia tidak menjawab pertanyaan Rima, adiknya akan terus merong-rongnya tanpa henti.

PetrichorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang