2

13.2K 557 2
                                    

Lanjut yaa😉

Langsung saja ia mengetuk pintu dan masuk kekamarnya.

"Assalamu'alaikum Putri Ayana!" Ucap Maryam setelah masuk kekamar gadis itu yang dipanggil Putri Ayana dengan senyumnya.

"Wa'alaikumussalam!" Jawab Ayana kecil dengan wajah datarnya.

"Masya Allah Ayana cantik banget!!" Puji Maryam sambil mengelus pipi mulusnya, namun yang dielus hanya diam sambil menatap Maryam dengan tatapan dingin.

"Ayana kenalkan, nama kakak Siti Maryam. Panggil aja kakak Maryam!" Ujar Maryam tak lepas dari senyumnya.

Ayana hanya diam tanpa mengeluarkan suara, seolah olah ia tengah pergi keduania lain.

"Ayana sayang kok diam aja, Ayana gamau kenal kak Maryam yaa?" Lanjut Maryam dengan face yang dibuat buat sedih.

"Iya udah, kakak gamaksa Ayana untuk bicara kok. Tapi kakak sedih Ayana gamau bicara sedikitpun, padahal kakak jauh jauh loh datang kemari cuma mau belajar sama Ayana." Ucap Maryam panjang lebar sambil menunduk.

Tanpa sadar gadis cantik itu merespon. Ayana menangkupkan kedua tangannya dipipi Maryam.

"Kakak yang cantik, kakak jangan sedih. Ayana juga bisa sedih karna Ayana gabisa liat orang sedih." Ucap Ayana saat mata mereka bertemu.

"Alhamdulillah akhirnya Ayana mau bicara juga sama kakak." Ujar Maryam memeluk tubuh mungil Ayana.

"Sampai kapan kakak peluk Ayana?" Kata Ayana kembali dengan wajah datarnya.

"E'ehh iya, terbawa suasana jadinya." Jawab Maryam sambil melepaskan pelukannya.

"Kakak kemari mau ngajarin Ayana belajar ya?" Tanya Ayana.

"Iya Ayana sayang, kakak mau belajar sama Ayana! Bolehkan?" Ujar Maryam sambil mengelus pipi Ayana.

"Tentu aja boleh kak, sambil temenin Ayana." Jawabnya.

"Iya, kapanpun Ayana perlu kakak, bilang aja ya? Kakak pasti ada kok!" Ucap Maryam dengan senyum manisnya.

"Siap kak!!!" Jawab Ayana semangat.

Semangat Ayana telah kembali karena adanya Maryam. Dua insan itu baru mengenal satu sama lain, tapi sudah terlihat lama kenal, sehingga membuat keduanya akrab.
Cukup lama Maryam mengajarkan Ayana belajar, hingga waktu dzuhur telah masuk.

"Ayana, kakak mau sholat. Ayana mau ga ikut kakak sholat?" Tawar Maryam.

"Ayana gatau caranya kak!" Jawab Ayana polos.

"Ayana ikutin aja kakak ya ?" Sahut Maryam sambil tersenyum.
"Iya udah kak." Jawab Ayana.

"Kita ambil wudhu dulu yuk sayang!" Ajak Maryam.

Ayana hanya mengangguk, dan ikut kekamar mandi. Sambil mengikuti cara berwudhu Maryam hingga selesai. Setelah berwudhu Maryam memakaikan mukena milik Ayana.

"Masya Allah Ayana cantik banget." Puji Maryam sambil mengelus pipi mulus Ayana. Mungkin mengelus pipi Ayana menjadi kebiasaannya Maryam sekarang.

"Kakak juga cantik." Balas Ayana mengelus pipi mulus Maryam juga.

"Ya udah, sholat yuk?!" Ajak Maryam.

Ayana mengangguk.
Merekapun sholat, dan Ayana mengikuti cara Maryam sholat hingga selesai.
Setelah selesai sholat, menjadi kebiasaan Maryam berdoa kepada sang khaliq untuk kedua orang tuanya dengan khusyu'.
Setelah selesai, Ayana bersalaman dengan Maryam.

"Ayana seneng banget, sholat sama kakak." Ucap Ayana.

"Kakak juga seneng, bisa kenal Ayana yang cantik ini." Jawab Maryam sambil mencubit pelan pipi Ayana.

"Kakak sini aja ya? Temenin Ayana tidur!" Pintanya.

"Ya udah, kakak temenin Ayana tidur ya!" Balas Maryam.

"Yeeeeeyyyy
Makasih kak, Ayana sayang kakak!" Ucap Maryam kegirangan.

"Iya udah, kalau gitu Ayana tidur yah?" Pinta Maryam.

Ayana mengangguk dan tidur disamping Maryam.

Assalamu'alaikum
Semangat yah para readers

Yang TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang