Lelaki itu berjalan dengan gagahnya menuju ruangannya. Setiap pegawai pegawai nya pasti menyapa atau pun menanyakan kabar nya. Ia hanya melempar senyuman manisnya, dan siapa pun kaum hawa yang menyaksikan senyuman nya pasti menjadi salah tingkah! Sampai di ruangannya ia duduk dan mulai membuka lap top.
"Selamat pagi tuan Alex Darson." Sapa lelaki yang tak di undang itu sambil tersenyum.
Alex menarik nafas setelah mengetahui kedatangan nya."Kenapa kau tak ketuk pintu terlebih dahulu, Muhammad Zulham." Ucap Alex kesal. Yaa, lelaki itu adalah Zulham, Sahabatnya. Zulham tersenyum dan mendekat di hadapan Alex yang terpisah antara meja kerjanya.
"Aku sudah mengetuk nya, tapi kau tak mendengar." Balas Zulham tak mau kalah.
"Ada perlu apa.?" Tanya Alex dan mengabaikan ucan sahabatnya.
"Aku hanya ingin memberikan berkas ini untuk ditanda tangani." Jawabnya dan kemudian memberikan berkas penting itu kepada Alex.
Alex menangambil nya dan meletakkan ke meja kerjanya, kemudian ia fokus pada lap top nya.
"Aku tau, kau menyibukkan diri agar tak terlalu memikirkan gadis itu." Ujar Azam sambil memperhatikan Alex yang sibuk dengan lap top nya.
"Kenapa kau tak mencari yang lain saja? Tohh banyak wanita wanita di luaran sana yang mengantri." Lanjut Azam lagi dan membuat Alex melotot ke arah nya. Sedangkan Azam hanya tersenyum, ia berhasil membuat sahabatnya ini mendengarkan cerita nya.
"Ohh ayo lah Alex, aku hanya bercanda! Aku hanya ingin kau bercerita." Ujar Azam.
"Kau sudah tau semua masalah ku.!" Ucap Alex datar.
"Aku memang sudah tau semua masalah mu, tapi jika aku bertanya ataupun bercerita kau jangan diam saja." Ujarnya kesal.
"Aku sangat merindukannya." Kata Alex datar sambil menatap jendela kaca yang menampil kan kota Surabaya.
Azam diam dan terus mendengarkan Alex berbicara
"Aku hanya ingin dia kembali seperti dulu. Melihat ke polosannya, melihat senyumannya, melihat kaget nya jika aku datang menghampiri nya secara tiba tiba dan dia yang selalu membuat diri ku tersenyum senyum sendiri." Ujar Alex tertawa hambar. Sedang kan Azam merasa kasihan melihat sahabatnya yang terpuruk karena perasaan.
"Aku yakin, kau akan kembali melihat semua itu dari diri nya.!" Kata Azam menyemangati nya. Alex tak menanggapi ucapan Azam, tapi ia sangat berharap itu akan terjadi suatu hari.
"Kalau begitu aku permisi." Lanjut Azam dan mendapati anggukan dari Alex.
Alex menopang dagu dengan tangan kanan nya khas seperti orang yang sedang berfikir.
"Yaa, suatu hari aku pasti bisa melihat dari diri nya. Diri nya sudah lama aku rindu kan." Ujar Alex sendiri
Lamunan Alex buyar ketika ada yang mengetuk pintu ruangannya
"Masuk.! Perintah Alex tegas
Alex melirik, ternyata pegawai nya yang datang
"Ada beberapa berkas yang harus bapak tanda tangani.! Ujar sang rekan sambil memberikan berkas berkas nya.
"Baik lah
Kalau begitu kamu boleh pergi." Balas Alex setelah mengambil berkas berkas nya.Rekannya pergi setelah mengucapkan kata permisi
Alex kembali ke pekerjaannya dan mulai mengutak atik lap top nya.Alhamdulillah
Maaf ya mengecewakan, ana baru belajar membuat cerita.!!Dan jangan lupa komen, vote, kritik, sarannya ya sahabat fillah! Ana tunggu lohh!!