3

11.8K 496 1
                                    

Ayana mengangguk dan tidur disamping Maryam.
Maryam selalu memandangi wajah polos Ayana.
Hingga akhirnya Ayana tertidur pulas, dan Maryam sadar akan hal itu kemudian ia hendak pulang sebelum Ayana bangun.
Sebelum beranjak dari kamarnya, Maryam mencium kening Ayana sayang, setelah itu ia pergi meninggalkan Ayana yang sedang tertidur.

Maryam keluar dari kamar Ayana, mendapati ibu Tari sedang duduk santai diruang tamu.

"Sudah selesai nak?" Tanya ibu Tari ketika melihat Maryam.

"Ah iya bu udah kok. Alhamdulillah Ayana mau belajar, malah dia semangat banget!" Jawab Maryam yang duduk dihadapan ibu Tari.

"Syukurlah, setidaknya Ayana mau belajar." Ujarnya.
"Besok kamu datang lagi ya nak? Ibu rasa Ayana seneng banget kamu hadir." Lanjutnya.

"Inshaa Allah bu." Jawab Maryam.

"Makan dulu yuk Maryam, ibu sudah masak banyak." Ajak ibu Tari mengingat hari sudah siang.

"Ga usah bu, Maryam pulang aja." Tolak Maryam sambil tersenyum.

"Kamu nolak tawaran ibu ya? Ibu sengaja masak banyak karena ada kamu." Ucap ibu Tari

"Ngga bu, lagian ini juga udah mau sore Maryam harus mengajar lagi. Maaf ya bu?" Tolak Maryam lagi dengan halus.

"Iya sudah, ibu gamaksa kamu. Tapi besok besok kamu makan disini ya?" Tawarnya.

"Inshaa Allah bu." Ucap Maryam sambil tersenyum.
"Kalau gitu Maryam pulang dulu ya bu?!" Lanjutnya.

"Iya nak, hati hati ya?" Kata ibu Tari sambil mengelus pucuk kepala Maryam yang tertutup dengan hijab panjangnya.

"Iya bu
Assalamu'alaikum." Respon Maryam setelah bersalaman dengan ibu Tari.

"Wa'alaikumussalam." Jawabnya.

Diperjalanan Maryam sibuk membaca buku sambil memperhatikan jalannya sesekali. Tanpa sadar kendaraan bermotor menabraknya, karena sipengemudi asik sibuk dengan smartphone nya.

"Kamu tuh kalo jalan pake mata, kamu mau cari mati ya?" Ujar lelaki yang tak dikenal Maryam.

'Bukannya minta maaf , malah marah marah!' Batinnya.

"Ehh kamu budeg yah!" Ucap lelaki itu setelah mengetahui Maryam tak bersuara.

Maryam hanya diam dan pergi meninggal lelaki itu tanpa berkata kata, sehingga silelaki terheran heran melihatnya.

"Aneh." Ucapnya sambil mengangkat kedua bahunya.

Maryam hanya memikirkan kejadian tadi. Padahal ia ingin marah tapi seakan akan lidahnya terkunci. Akhirnya ia pergi meninggalkan lelaki itu.

Setelah sampai dirumah, Maryam menuju kamarnya dan bersiap siap untuk melaksanakan sholat Asar. Karena setelah Asar ia akan pergi mengajar lagi dimasjid Nurul Yaqin.
Adzan berkumandang
Maryam bergegas mengambil air wudhu dan melaksanakan sholatnya. Setelah selesai sholat ia bersiap siap diri untuk pergi mengajar. Tak butuh waktu lama ia telah selesai. Akhirnya Maryam pergi mengajar seperti biasanya.

Sesampainya dimasjid
Maryam disambut dengan suara polos anak anak, bukan malah membuat kepalanya pusing malahan ia sangat senang berjumpa dengan anak anak.

"Assalamu'alaikum adik adik." Sapa Maryam sambil tersenyum.

"Wa'alaikumussalam kak Maryam." Jawab mereka serentak.

"Apa kabar? Sehat semuakan?" Tanya Maryam setelah duduk didepan anak anak.

"Alhamdulillah baik kak!" Ujar mereka sambil tersenyum.

"Alhamdulillah
Kalau gitu, kita lanjut pelajaran yang semalam yah?" Ucap Maryam sambil menatap anak anak dengan senyumnya.

"Baik kak." Jawab mereka semua.

"Sebelum belajar, alangkah baiknya kita membaca??" Potong Maryam

"Bismillahirrahmanirrahim" Lanjut anak anak serentak.

Begitulah setiap harinya Maryam mengajar anak anak tanpa beban sedikitpun. Rasa letihnya hilang setelah melihat wajah polos murid muridnya.

Assalamu'alaikum
Maaf setengah setengah
Soalnya ana baru belajar nulis wattpad😂
Hihihi semoga nantinya para readers tetap membaca kelanjutannya yah?

Yang TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang