Dua pemuda gagah nan tampan itu sedang duduk di ruang keluarga, mereka menantikan sang ayah datang yang hendak berbicara sesuatu. Entah lah, karena Alex dan Azam juga tak tahu.
Tak ada yang membuka suara sampai akhirnya sang ayah datang dan duduk berhadapan dengan kedua putra nya.
Sang ayah tersenyum melihat kedua putra nya yang kian menjadi pemuda dewasa."Kalian berdua anak ayah, ayah bangga mempunyai kalian." Ujar sang ayah terhenti. Alex dan Azam mendengarkan kelanjutannya.
"Dulu kalian sangat masih kecil kecil dan polos. Alex kalau menangis pasti minta loli pop, dan Azam pasti kesal liat Alex yang terus terusan meminta loli pop. Azam bilang seperti anak kecil padahal dia juga masih anak kecil dulu nya." Lanjut sang ayah tersenyum simpul karena mengingat kedua putra nya. Sedang kan Alex dan Azam berpandangan bersamaan.
"Sekarang kalian sudah dewasa, dan sudah memiliki pekerjaan masing masing, apakah kalian tidak ingin menikah?" Lanjut sang ayah lagi dan membuat kedua putra nya membulat kan mata tak percaya.
"Menikah?" Jawab mereka bersamaan dan sang ayah hanya mengangguk.
"Ayah ingin melihat putra putra ayah menikah dan bahagia sebelum ayah meninggal." Ujar sang ayah dengan sedih. Alex dan Azam memandang sedih ke arah ayah nya. Bagaimana mungkin ayah nya berbicara seperti itu.
"Kalian tau kan, ayah sudah menua? Ayah juga menginginkan melihat kalian bahagia membawa kan cucu untuk ayah dan mama mama kalian." Lanjut sang ayah lagi. Kedua putra nya tampak seperti berfikir.
"Ayah juga tidak perlu menantu yang kaya raya, dan tinggi jabatan. Yang ayah ingin kan hanya menantu yang dapat membawa kalian menjadi lebih baik lagi." Lanjut sang ayah panjang lebar.
"Ayah tak meminta lebih dari kalian, ayah hanya ingin melihat kalian menikah." Ujar sang ayah sebelum akhirnya meninggal kan ruang keluarga. Alex dan Azam mencerna permintaan ayah nya itu.
"Kau kenapa Azam?" Tanya Alex.
"Bukan urusan mu." Balasnya datar.
"Ahh iya, kau pasti belum siap dengan permintaan ayah bukan?" Lanjut Alex, namun Azam tak merespon
"Atau kau belum menemukan wanita yang di ingikan ayah.?" Lanjut Alex lagi dan mendapat kan pelototan dari Azam.
"Kenapa? Aku salah dalam berbicara?" Tanya Azam pura pura tidak tahu
"Kau selalu saja meremehkan ku Alex sialan." Umpatnya kesal
"Oh ayo lah Adik ku, jangan bersikap kekanak kanak an. Kembali lah sebagai pria sejati, kau ini seorang dokter." Ujar Alex dan membuat Azam tambah kesal
"Akan ku buktikan bahwa aku bisa mendapat kan wanita seperti yang di ingin kan ayah." Kata Azam
Alex tersenyum
"Baik lah
Semoga saja adik ku." Balas Alex dan setelah itu beranjak dari tempat duduk nya dan pergi menuju kamar meninggal kan Azam sendiri."Aku yakin, aku pasti bisa mendapat kan nya." Kata Azam sendiri sebelum beranjak menuju kamar nya pula.
Salam santun dari author untuk para readers!! Lanjut terus ya!!??