38

5.4K 204 2
                                    


Pagi ini Azam datang lebih pagi, karena ia mendapatkan telfon dari pihak rumah sakit bahwa ada pasien yang harus ditangani. Bahkan ia tak peduli panggilan dari Alex yang menyuruh nya untuk sarapan terlebih dahulu. Memang Azam tipe lelaki yang keras kepala. Menurut nya pula, Alex memang sosok kakak yang perhatian, tapii Azam tak suka diperlakukan seperti anak kecil.

"Alex sialan." Umpat nya setelah sampai di rumah sakit

Ketika Azam melangkah kan kaki nya, suara bariton yang memanggil nama nya.

"Azam." Panggil nya dan mensejajar kan diri dengan Azam

Azam memutar bola mata melas

"Ada apa kau kemari?" Tanya nya sambil berjalan menuju ruangannya

"Aku sudah lama tidak kemari." Jawab Alex datar

Azam mengernyitkan kening. Pasal nya Alex sekali pun tidak pernah datang kerumah sakit ini. Lalu kenapa ia bilang bahwa ia sudah lama tidak kemari?
' Berarti dia sudah pernah kemari?' Tanya Azam dalam hati

"Kenapa kau melihat ku seperti itu?" Tanya Alex membuyarkan pikirannya

"Kau bilang, kau sudah lama tidak kemari?" Tanya nya dan Alex mengangguk

"Kau memang tidak pernah kemari sekali pun." Lanjutnya. Alex hanya tertawa

"Aku sudah dua kali datang kemari." Ujarnya santai saat sudah duduk di sofa

"Siapa yang kau temui?" Tanya Azam penasaran

Alex mengernyitkan kening

"Kenapa kau ingin tahu? Bukan kah kau tipe lelaki yang tidak ingin tahu urusan orang?" Tanya Alex

"Ya-yaa, a-aku hanya bertanya." Jawab Azam gelagapan. Dan Alex tersenyum.

"Aku hanya merindukan nya, maka nya aku kemari." Ujarnya datar

"Jika kau merindukannya, kenapa kau tak menjenguk nya?" Tanya Azam lagi

Alex menapat wajah sang adik

"Besok. Besok aku akan menjenguk nya." Jawab nya kemudian beranjak dari duduk nya

"Baik lah dokter Azam
Kalau begitu saya permisi." Lanjut Alex dan keluar dari ruangan Azam.

Tak lama, pintu kembali terbuka

"Akan ku perkenal kan kau dengan calon istri ku.! Ujar Alex di pintu ruangan Azam. Azam hanya menatap nya kesal.

"Aku tidak akan pernah mau berkenalan dengan calon istri mu." Jawab Azam datar.

Alex tersenyum dan kembali menutup pintu ruang kerjanya.

"Ahhh
Aku harus secepat nya mengata kan ini semua kepada perempuan itu." Ujar nya pada diri nya sendiri

Asik dengan pemikirannya. Seorang suster tiba dan memberitahukan bahwa ada seorang pasien yang sudah sadar dari koma nya. Azam bergegas menuju ruangan yang telah di tunjukkan sang suster.

Azam mulai memeriksa keadaan pasien tersebut.

"Keadaan pasien stabil. Pasien sudah bisa di pindah kan ke ruang rawat inap." Ujar Azam kepada kedua perawat.

"Baik lah dok." Jawab sang sester bersamaan.

Azam keluar dari ruangan dan mendapati penjaga yang masih setia berdiri di depan pintu.
Azam berhenti karena salah satu penjaga itu bertanya

"Apa kah pasien sudah sadar dok?" Tanya nya
Azam mengangguk

"Yaa, pasien sudah sadar dan sudah bisa di pindah kan ke ruang rawat inap." Jawab Azam

"Kami mendapat pesan dari bos
Bahwa dia harus di beri perawatan yang terbaik." Ujar sang penjaga yang berbadan besar.
Bahkan besar nya sama.! Menurut Azam

"Kata kan pada bos kalian, bahwa kami akan berusaha semaksimal mungkin." Jawab Azam

"Terima kasih dok." Ucap sang penjaga dan Azam mengangguk pergi meninggal kan ruangan ICU.

"Siapa bos yang di maksud mereka? Tampak nya bos mereka sangat peduli kepada nya." Ujar Azam dengan perasaan yang sangat penasaran.

"Aku harus mencari tahu." Lanjut nya dan pergi menuju ruangan pasien nya yang lain.

Assalamu'alaikum

Maaf ya cerita nya mengecewakan. Hhihi
Trus jangan lupa komen, vote, kritik, dan saran nya yah? Di tunggu lohh!!!

Yang TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang