54

12.2K 263 12
                                    

Azam Pov

Pagi ini aku dan bidadari ku berniat untuk lari pagi. Mengingat kami pengantin baru, jadi baik aku maupun Maryam di beri cuti 1 minggu. 1 minggu akan aku habis kan waktu bersama nya.

"Sudah siap?" Tanya ku ketika diri nya menghampiri ku.

"Sudah pak dokter." Jawab nya tegas. Yaa, awal nya dia tidak ingin lari pagi, karena aku seorang dokter, aku harus menasehati nya bahwa kesehatan itu penting.

"Yuk,kita keluar!" Ajak ku dan ku tautkan jari jari ku dengan jari jari lentik nya.

Tiba di luar hotel, kami langsung berlari lari kecil sambil tertawa bersama.
Aku sadar, banyak sepasang mata memperhatikan kami, karena ke romantisan yang kami lakukan.
Bagaimana tidak romantis, terkadang aku mencium nya di hadapan orang orang. Hhehe aku senang melakukannya.

Sampai ditaman kami duduk dan Maryam meletakan kepalanya dibahu ku.

"Tenyata sayang bawel juga ya!" Ujarku

"Padahal dulu jutek banget, kakak bicara sayang diam aja." Lanjut ku. Dia masih setia meletakan kepalanya dibahuku

"Inget ngga? Waktu hujan nya deras, sayang berteduh dibawah pohon besar pakai pakaian hitam semua. Kakak kira itu setan, ehh ternyata istri kakak." Jelasku sambil tertawa geli

"Jadi, yang minjamin jaket dan payung itu kakak?" Tanyanya. Aku kesal karena dia melupakan bahwa aku lah yang memberikan jaket dan payung itu.

"Jadi kamu lupa? Kalo kakak yang minjamin kamu jaket dan payung?" Ujarku, dia hanya mengangguk tanpa rasa bersalah

"Trus kamu lupa, kalo motor kakak hampir menabrak kamu? Karena kamu ngga liat liat jalan?" Tanya ku lagi dia mengangguk tanpa bersalah

"Sayaaang
Kenapa kamu lupa bahwa itu aku.." Ujar ku kesal.

Aku merasa kedua pipi ku dipegang. Ternyata itu tangan istri ku. Dia menangkupkan kedua tangan nya ke pipi ku.

"Maryam memang lupa, jika itu semua kakak. Tapi itu dulu, sebelum Allah mempersatukan kita. Yang penting sekarang, Maryam tidak lupa jika kakak lah yang telah menjadi imam Maryam. Allah yang telah mentakdirkan kakak untuk menyempurnakan agama Maryam. Suami ku Azam Putra." Jelas nya yang terus menatap ku, membuat hati ku tersentuh di setiap kalimat yang di ucap kannya.

"Maaf kan kakak sayang
Kakak berjanji, akan menjaga diri mu sampai Allah berkata waktu nya pulang." Ujar ku dan langsung memeluk tubuh mungil nya.

Aku bahagia memiliki seorang istri yang mampu membuat hidup ku lebih indah. Biar pun usianya 19 tahun, tapi sifat ke ibuan nya membuat diri ku semakin mencintai nya.
Dia adalah khumairah ku
Dia adalah wanita ku
Dia adalah penyempurna kekukarangan yang aku miliki.
Dia yang telah Allah berikan kepadaku, maka aku berjanji akan selalu menjaga nya.
Dia
Siti Maryam ku!!!

Mata ku memanas saat memeluknya. Yaa, aku menangis karena kebahagian ini. Biar lah aku cengeng sebagai laki laki, tohh ini karena Maryam. Cukup lama kami berpelukan, tapi tak ada tanda tanda ingin melepaskannya.
Biarlah
Biarlah seperti ini
Aku bahagia bersama nya!!

Ya Allah
Ridhoi lah kami
Biarkan aku merasakan kebahagian ini bersama khumairah ku, istri ku, bidadari ku!
Karena aku sudah bahagia dengan kehadirannya.

Doa ku dalam hati!!!

Yang TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang