Azam Pov
Pemaksaan, ini pemaksaan.
Bisa bisa nya Aya meminjam ponsel ku dan ternyata menghubungi perempuan aneh itu. Mana Aya terlalu jujur lagi. Dia bilang kalo aku pelit dan takut pulsanya habis. Ya jelas lah aku kesal, Dikira perempuan aneh itu aku ga mampu beli pulsa lagi. Tapi tunggu, dia kan jutek dan gamungkin dia berfikir yang tidak tidak tentang aku? Iyaya, terus ngapain aku harus pusing pusing.Tapi aku penasaran, dia sekarang kuliah dimana? Ahh kenapa aku mau liat tingkah nya yang aneh itu lagi! Yang kalo ajak bicara dia hanya diam sambil menunduk. Aku memikirkan tingkah anehnya itu sambil tersenyum senyum sendiri, tanpa sadar si tupang rebus melihat ku dengan pandangan menjijikkan. Iya situpang rebus? Adik ku, Putri Ayana. Dia melihatku dengan bibir nya yang miring sana, miring sini. Mungkin sangking jijik nya melihatku karena aku tengah makan disuapin ibu. Yaa, tengah makan dan ibu menyuapi ku karena aku ga mau makan.
"Biasa aja bibirnya Ay!!" Ujarku tak tahan dengan tingkah menyebalkannya itu.
"Kakak udah besar masih aja minta suapin!!" Ejeknya.
"Kamu iri???" Tanya ku meremehkan.
"Aya tiap hari disuapin ibu." Jawabnya sambil melipat kedua tangannya didada.
"Mana pernah ibu nyuapin kamu, kecuali kamu lagi sakit..!!" Ujar ku lagi dengan tatapan mengejek.
Belum sempat Aya angkat suara, ibu telah menengahi kami.
"Kakak mu yang mau minta suapin nak, yaa ibu ga bisa nolak!!" Ujar ibu sambil menyuapkan nasi kedalam mulutku.
"Iya bu.. Tapi kalo sama ibu aja masih minta suapin terus kalo udah nikah pasti minta suapin terus sama istrinya. Itu pun kalo ga istrinya yang duluan nabok wajah jeleknya kak Azam." Ucapnya datar tanpa melihat aku yang melotot kearahnya.
Siapa sangka sama anak kecil yang usianya 6 tahun udah pinter bicara tentang menikah, aku aja yang udah dewasa ngga kepikiran tuh sama yang namanya menikah. Bagi ku menikah itu ngga bebas, ngga bebasnya bergaul dengan perempuan perempuan lainnya.
Yaa, cita cita ku memang menjadi dokter, tapi kalo aku udah bekerja aku bakal berubah, karena sebentar lagi aku akan mengurus skripsiku.Selesai sudah aku makan, dan ibuku pergi kedapur meninggalkan aku dan situpang rebus.. Dia masih sibuk dengan filmnya Upin dan Ipin. Akhirnya aku merebut paksa remote tv dan ku gantikan dengan tayangan tausiyah islami. Tausiyah itu mengenai suatu betapa hebatnya seorang wanita yang mengandung selama sembilan bulan dan itu taruhannya nyawanya. Akhirnya aku memutuskan untuk mendengarkan. Yang kudapat dari tausiyah itu ialah, janganlah pernah menyakiti hati wanita yang tak pernah menyakiti kita, karena bagaimanapun kita pernah hadir didalam rahimnya selama sembilan bulan. Aku kaget, pasalnya aku pernah menyakiti gadis aneh itu padahal ia tak pernah sekalipun menyakiti ku ataupun membalas perkataan ku. Aku mendengar kan lagi sampai ustadz itu berkata
"Tak kan mudah mendapatkan istri yang baik kalau kita sendiri belum baik. Karena jodoh itu adalah cerminan diri."
Aku terperanjat dan aku juga belum bisa baik sama wanita, bagaimana mungkin aku mendapatkan istri yang baik sedangkan aku tak memperbaiki diriku sendiri.
Aku harus berubah dari sekarang dan aku tidak akan bermain dengan wanita lagi.
Itulah yang akan aku lakukan dari mulai sekarang.
Kira kira ada apa dengan Azam hayooo??!!
Ada yang tau ga? Kalo ada jangan lupa komen dan vote nya.😍