8

8.9K 368 0
                                    

Maryam dan Ayana baru saja selesai belajar dan kini mereka duduk bersamaan.

"Kakak besok ngajar lagi kan?" Tanya Maryam disampingnya.

"Inshaallah Allah
Kalo kakak ngga jadi pergi ke kota Ay!!" Jawab Maryam menatap manik mata Ayana.

"Kakak ngapain kekota?" Tanya Ayana penasaran.

"Inshaa Allah kakak mau kuliah dikota. Kakak mau mengejar cita cita yang selama ini kakak impikan.!" Ujar Maryam.

"Buat apa kita kenal tapi akhirnya kita berpisah, Aya udah betah dekat sama kakak!" Kata Ayana dengan raut wajah sedihnya.

Maryam tersenyum kemudian mengelus pipi mulus Ayana.

"Aya berdoa aja sama Allah, semoga kita kelak bertemu kembali." Ucap Maryam tersenyum simpul.

Ayana hanya diam. Ia sedih kenapa Maryam begitu cepat pergi padahal mereka baru kenal.

"Aya sayang, kakak pasti pulang lagi kok, dan kita pasti belajar lagi." Lanjut Maryam.
Sambil mengusap pucuk kepala Ayana dengan lembut.

"Kakak ngga lama kan dikota?" Tanya Ayana.

Maryam tersenyum
"Ngga Aya, kakak ngga lama kok dikota, dan kakak pasti pulang, kan kita belajar lagi nantinya." Jawab Maryam.

"Ya udah, tapi kakak jangan lupain Aya ya? Aya pasti kangen nanti!" Ayana memeluk tubuh Maryam.

"Kalo Aya kangen, Aya bilang aja sama Allah, Allah pasti nyampein kekakak." Kata Maryam dalam pelukan Ayana.

"Iya kak." Jawab Ayana
Sambil melepaskan pelukannya dari Maryam.

"Kalo gitu kita sholat yuk." Ajak Maryam.

"Ayo kak." Jawabnya
Dan mereka beranjak menuju kamar mandi.
Setelah berwudhu,mereka sholat bersama. Setelah selesai sholat Maryam pamit hendak pulang.

"Kakak pulang dulu ya Aya?" Izin Maryam.

"Aya antar kak." Jawab Aya.
Kemudian mereka menuju keluar. Sampai diruang tamu Maryam melihat ibu Tari dan seorang pemuda.

"Ibu Tari, Maryam pamit pulang yah!" Ujar Maryam setelah sampai diruang tamu.

"Kamu makan dulu disini nak!" Suruhnya.

"Tak usah bu, Maryam langsung pulang aja. Lagi pula Maryam mau mengajar anak anak yang lainnya." Tolak Maryam halus.

Ibu Tari tersenyum melihat Maryam yang sangat tangguh dalam tanggung jawabnya.

"Ya sudah nak, ngga apa apa kok." Jawab ibu Tari.

Maryam tersenyum

"Oh iya, kenalkan ini anak saya Azam, kakak nya Ayana." Lanjut ibu Tari dan menunjuk anaknya yang sedang berkutat dengan smartphone nya. Karena Azam acuh tak acuh pada pembicaraan ibunya dan guru ngaji Ayana.
Namun, Maryam hanya tersenyum tanpa peduli pada pemuda itu. Toh Maryam tak mengenal lelaki, bukan ia tak normal hanya saja ia tak ingin salah jalan karena mengenal lelaki.
Menurutnya simpel, jodoh itu pasti datang dengan sendirinya karena Allah telah menciptakan manusia berpasang pasangan. Dan ga mesti dari berkenalan ataupun pacaran. Ralat, berkenalan dan pacaran itu hanya membuang buang waktu saja.

Setelah lama mereka terdiam dan tidak ada yang membuka suara, akhirnya Maryam pamit pulang.

"Kalo gitu Maryam pulang dulu ya Bu!!" Kata Maryam

"Hati hati ya nak." Jawab ibu Tari.

Sebelum mengucapkan salam Maryam bersalaman pada ibu Tari.

"Assalamu'alaikum." Tuturnya.

"Wa'alaikumussalam." Jawab ibu Tari dan Ayana. Tapi tidak dengan Azam.

Maryam melenggang pergi dari rumah itu dan pulang kerumah pamannya.

Assalamu'alaikum

Lanjut terus ya? Jangan bosen bosen baca cerita ana!

Yang TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang