47

5.1K 197 4
                                    

Lelaki itu tersenyum ketika sang adik menelfon perempuan yang akan di nikahi kakak nya sendiri.

"Gimana kata kak Maryam, dia mau ketemuan sama Aya?" Tanya Azam kepada Ayana yang telah selesai menelfon. Yaa, Azam bersama Ayana. Ia sengaja mengajak Aya ke kota agar lebih mudah kerjaan nya.

"Kak Maryam mau ketemuan sama Aya, tapi di apartemen nya!" Jawab Aya dan Azam mengangguk paham

"Ayo kak, sekarang kita ke apartemen nya. Nih ada sms masuk.!" Ujar Aya sembari memberikan ponsel Azam. Azam membuka nya dan membaca pesan tersebut. Kemudian ia melajukan mobil nya.
20 menit sampai di sebuah apartemen. Ia yakin, bahwa apartemen ini lah yang di maksud Maryam.
Azam keluar dari mobil nya dan di susul oleh Aya disamping nya.
Mereka berjalan hingga memasuki lift dan tak lama lift berhenti di lantai 3. Mereka keluar dan Azam celingak celinguk mencari ruang 8.
Seketika itu, mata nya membulat dan hati nya berteriak teriak tak karuan.
Azam mendekati pintu ruang 8 dan mulai mengetuk pintu nya.

Tak lama pintu terbuka dan menampil kan Maryam yang sangat di rindu kan nya. Yaa, Azam juga merindu kan Maryam. Bahkan diri nya sering tak tidur.

"Kak Maryam, Aya kangen kakak!!" Ujar Aya dan memeluk Maryam. Maryam membalas pelukan Aya.

"Aya masuk dulu!" Kata Maryam dan di angguki oleh Ayana. Ayana dan Azam masuk kedalam, dan duduk di sofa.

"Kakak sendirian di sini?" Tanya Ayana dan Maryam mengangguk sambil mengelus pipi nya. Sedang kan Azam hanya diam, ia tidak tau harus bicara apa.

"Iya Aya, kakak sendirian di sini.!" Jawab Maryam sambil tersenyum.

"Kakak mau ngga jadi kakak nya Aya?" Tanya Aya menatap wajah Maryam.

"Ini kan kakak sudah menjadi kakak nya Aya.." Jawab Maryam tersenyum simpul. Aya menggeleng kepala dan memasang wajah sedih

"Bukan itu. Aya mau kak Maryam menjadi kakak ipar nya Aya..!!" Kata Aya sambil menunduk. Azam berkata kata dalam hati nya.

' Haduh Aya, kok asal nyeplos aja sih!! Kan kakak yang deg deg an.' Batin Azam.
Azam sempat memperhati kan wajah Maryam. Maryam terlihat biasa saja, bahkan Maryam tidak kaget mendengar permintaan dari Ayana.

Terlihat Maryam menarik nafas berat sebelum menjawab

"Sudah kakak duga, pasti ini permintaan Aya!" Ujar Maryam tersenyum simpul

"Kakak mau jadi kakak ipar nya Aya? Dan menikah dengan kak Azam?" Tanya Aya mendesak. Maryam tersenyum sambil mengelus pipi Ayana sayang.

"Iya kakak mau kok jadi kakak ipar nya Aya." Jawab Maryam dan Ayana langsung memeluknya sambil menangis. Sedang kan Azam merasa ini hanya mimpi namun tangan nya dicubit oleh Ayana dan benar benar kenyataan.

"Ini ngga mimpi kak, ini nyata. Kak Maryam mau menikah dengan kakak." Kata Ayana dan Azam memeluk sang adik dengan erat nya. Dalam hidup nya tak pernah merasa sebahagia ini. Mungkin karena ia sangat mencintai Maryam dalam diam nya. Azam menatap wajah polos Maryam dan tersenyum kikuk.

"Kamu beneran mau menikah dengan ku?" Tanya Azam meyakinkan dan mendapati anggukan dari Maryam. Seketika itu Azam berdiri dan hendak memeluk Maryam.

"Bukan muhrim." Kata Maryam cepat dan Azam merasa malu atas apa yang hendak di lakukannya.
Kini Ayana dan Maryam tertawa melihat tingkah Azam yang konyol.

' Kebahagian ini, biar lah menjadi kan ku untuk semakin mencintai diri nya.' Batin Azam yang terus memperhati kan Maryam yang sedang tertawa dengan Ayana.

#RintihanJari
#SiGadisDesa

Yang TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang