53

6.9K 231 2
                                    

Azam Pov

Aku terbangun ketika jam menunjukan pukul 04:10. Ketika aku hendak mengangkat tangan kanan ku, ku lihat istri ku tertidur dengan beralaskan lengan sebagai bantal nya. Aku membiarkan nya dan terus menatap wajah nya yang teduh.

Aku tersenyum melihat ekspresi nya tadi malam. Dia begitu lucu dan polos.
Ahh aku membayang kan semua itu. Jika aku bercerita semua, kasihan yang jomblo.

Aku tidak tega membangun kan nya, akhirnya aku hanya memperhatikan wajah nya, mencium pucuk kepala nya, mengelus pipi lembut nya, dan menarik narik hidung mancung nya dengan pelan.

Aku melihat ia menggeliat dan tampak nya mulai membuka matanya.

"Selamat pagi imam ku." Sapanya parau khas orang bangun tidur. Aku tersenyum sambil mengelus pipi nya

"Selamat pagi kembali ma'mum ku." Jawab ku tersenyum dan dia mengelus pipi ku juga.

Ya Tuhan
Bahkan aku sangat bahagia bersama nya!!

"Maryam mau bersihin badan kak!" Ujar nya yang hendak bangkit namun aku kembali menarik nya kedalam pelukanku.

"Biar kan aku memeluk mu sebentar saja." Kata ku yang masih memeluk nya dengan erat. Ia pasrah, dan setelah itu aku melepaskan pelukannya.

"Kalau gitu Maryam mandi dulu." Ujarnya dan aku mengangguk.

"Sakit kak!!" Ujarnya yang membuat ku kaget.

Aku bangkit dan paham.
Langsung saja aku menggendong nya menuju kamar mandi dan dia tampak kaget. Mungkin karena malu setelah apa yang kami lakukan.

"Makasih kak." Ucap nya. Aku tersenyum

"Apa perlu aku yang memandikan mu?" Tanya ku dengan senyuman nakal.

"Ahh tidak kak, Maryam bisa sendiri." Jawab nya cepat. Aku tersenyum lagi dan mengusap pucuk kepalanya.

"Baik lah." Kata ku kemudian aku keluar dari kamar mandi.

Aku duduk di tepi ranjang sambil menunggu istri ku.

Aku tidak menyangka bisa menikah dengan nya. Padahal sebelum nya kami tidak pernah berkenalan, makan bersama, ataupun jalan jalan. Sekali lagi aku katakan, sebelumnya aku tidak pernah sebahagia ini walau pun sedang bersama perempuan perempuan lain nya. Eits jangan berpikir macam macam, walaupun aku playboy tapi aku tidak pernah meniduri mereka. Sekali pun tidak pernah.

Sekarang ini, aku hanya punya satu orang wanita yang telah menjadi seutuh nya. Yaa, dia Siti Maryam. Yang dulunya sering aku sebut perempuan aneh.

Aku juga tidak menyangka, awal nya dia memang sangat irit dalam berbicara. Tapi setelah menikah, ia bisa lebih cerewet yang tidak pernah aku bayangkan dalam otak ku.

Lamunan ku buyar, ketika ia keluar dari kamar mandi dengan menggunakan handuk nya.
Aku memperhatikannya ketika ia menuju cermin.

"Mandi kak
Sebentar lagi adzan subuh." Ujar nya dan aku langsung bergegas ke kamar mandi.

Setelah mandi, aku keluar dan mendapati nya sedang membaca al qur'an dan memakai mukena dari pemberian ku sebagai mahar pernikahan kami.

Aku memakai baju koko dan sarung yang telah di siap kan nya.
Tak lama adzan subuh berkumandang, ia menutup qur'an nya dan mulai meletakan di nakas.

"Kita sama sama menuju surga Nya suami ku." Ujar nya tersenyum manis. Aku mengangguk dan ku balas senyumannya.

"Insha Allah istri ku." Balas ku lembut.

Kami melaksana kan sholat subuh berjama'ah. Ini adalah pertama kali nya sholat bersama perempuan yang aku cintai.




😭😭

Yang TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang