Azam membanting semua barang barang yang ada di ruang kerja nya.
"Sial
Ternyata Alex sialan yang selama ini menjaga nya?" Umpat nya sambil mengacak rambut frustasi."Tidak akan aku biar kan kau bahagia Alex." Lanjut nya dengan nada marah
"Aku akan merebut nya kembali. Dan kali ini aku tidak akan mengalah." Ujar nya lagi dengan senyum licik
"Tenang lah Azam
Kau pasti bisa mendapat kan nya.!" Ujar nya lagiPikirannya buyar saat ponsel nya berdering menandakan telfon masuk.
Azam berdecak setelah mengetahui siapa yang menelfonnya."Ada apa.?" Tanya nya dingin
"Apa kau sedang sibuk?" Tanya seseorang dari sebrang sana
"Yaa, aku lagi sibuk." Jawab Azam seadanya
"Aku hanya ingin mengenal kan mu pada seseorang." Ujar nya dari sebrang sana
"Aku sedang sibuk." Jawab nya singkat
"Ya sudah, aku tak memaksa mu." Ujar Alex dan seketika itu Alex mematikan ponsel nya
Azam semakin kesal dengan Alex, biar pun Alex kakak nya tapi ia tetap kesal melihat tingkah nya.
"Aku harus pulang ke rumah ibu." Ujar Azam dan keluar dari ruangan kerja nya
Setelah meminta izin pada pihak rumah sakit, Azam pun akhirnya pulang ke rumah ibu nya. Ia membawa mobil nya sendiri agar ia bisa leluasa. Tohh naik mobil tidak membutuh kan waktu yang lama.
»»««
2 jam lebih Azam di perjalanan dan akhirnya ia telah sampai di tanah kelahiran nya. Ia sudah lama tidak pulang dan sangat merindu kan sang adik. Putri Ayana.
"Assalamu'alaikum." Sapa Azam dan langsung masuk ke dalam rumah nya
"Wa'alaikumussalam
Kamu pulang nak? Ya Allah ibu merindukan mu.!" Ujar sang ibu sambil memeluk anak nya"Maafin Azam bu, Azam baru bisa pulang!" Jawab nya
Ohya bu, Aya mana? Tanya Azam setelah melepas kan pelukannya"Aya ada di kamar nya." Kata sang ibu
"Kalau begitu Azam ke kamar Aya dulu bu.!" Ujar Azam dan pergi menuju kamar adik nya.
Azam langsung masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu dan mendekati Ayana yang sedang melamun
"Aya sayang
Kakak pulang, kakak kangen Aya." Ujar Azam sambil memeluk adik nya. Aya hanya diam dan menatap wajah Azam dengan tatapan sedih"Aya kenapa? Kok muka nya sedih??" Tanya Azam sambil mengeluh pipi Aya lembut
"Kakak kenapa ngga sama kak Maryam? Aya cuma mau kakak menikah dengan kak Maryam." Kata Aya dan Azam bingung harus menjawab apa
"Iya Aya
Kakak pasti bawa kak Maryam kok kemari, kamu tenang aja ya?" Ujar Azam meyakinkan Ayana"Maka nya kak Maryam suruh datang kemari, biar Aya yang meminta nya agar menikah dengan kakak." Kata Aya datar
"Iya Aya
Nanti kak Maryam nya pasti kemari kok." Ujar Azam tersenyum"Janji?" Tanya Ayana
"Janji." Jawab Azam menunjuk kan jari kelingking nya, begitu pula dengan Ayana
"Aya yakin, kak Maryam pasti mau menikah dengan kakak." Ujar Ayana dan mendapat anggukan dari Azam.
"Iya Aya." Balas Azam dan memeluk tubuh adik nya yang mungil.
Azam begitu bahagia bisa melihat senyuman Ayana yang sudah lama tak di lihat nya.
Azam harus bisa memenuhi permintaan adik nya
Yaa, ia akan berusaha mendapat kan Maryam.
Itu lah Azam.