9

8.8K 364 1
                                    

Maryam menjauh dari rumah ibu Tari dan bergegas pulang, karena ia melihat cuaca yang seperti nya akan turun hujan.
Dan tak lama hujan benar benar turun sehingga membuat Maryam susah untuk melihat jalan. Maryam mencari tempat berteduh, akhirnya ia berteduh dibawah pohon besar.
Ia merasa kedinginan ditambah lagi ia belum makan siang. Tak lama kemudian datang seorang laki laki menghampiri Maryam terlihat Maryam memeluk dirinya sendiri akibat kedinginan.

"Pake jaket ku, dan ini payung buat kamu." Azam memberikan jaketnya dan payung itu untuk Maryam.

Flashback on

Hujan turun begitu deras sehingga membuat wanita paruh baya itu khawatir akan gadis itu.

"Azaaam
Kamu jemput sana Maryam, dia pasti kedinginan terus bawa kan jaket dan payung buat Maryam.." Desak sang ibu.

Lelaki itu nggan untuk keluar hanya karena perempuan itu kalau bukan perintah ibunya. Ibunya sangat yakin kalau Maryam belum sampai dirumah karena mengingat Maryam baru pamit pulang dari rumahnya.

"Iya bu, Azam jemput." Balas Azam kesal. Namun kekesalannya tak ditampakkannya.

Setelah menutup pintu rumahnya ia pun segera pergi menjemput perempuan itu.

"Nyusahin banget sih tuh perempuan, mana gua harus jemput dia lagi." Ucapnya kesal sendiri.

Tak berapa lama, ia melihat perempuan dengan busana hitam dan hijab hitamnya berlindung dibawah pohon.

"Kaya setan aja." Ujarnya

"Kedinginan banget tuh perempuan." Lanjutnya

Ia pun mendekati perempuan itu

"pake jaket ku, dan ini payung buat kamu." Ucapnya.

Flashback of

Dilihatnya perempuan itu merespon betapa kaget nya ia melihat perempuan itu, buru buru perasaan kaget itu ditepiskannya.
Dilihatnya perempuan itu diam tak bersuara. Kemudian ia sendiri yang memasangkan jaketnya ketubuh mungil Maryam dan memberikan payungnya.

"Balik kerumah aku aja dulu. Lagi pun ibu nyuruh kamu kerumah makanya aku jemput kamu." Ucapnya sambil memperhatikan Maryam yang hanya menunduk tanpa memberikan respon.
Hal itu membuat Azam kesal dan menarik nafas berat, namun tak didengar oleh Maryam karena hujan yang begitu derasnya.
Akhirnya Azam hanya menunggu hujan berhenti sambil sesekali mencuri pandang terhadap perempuan yang disampingnya.

' Menakutkan dengan busana dan hijab hitamnya, mana kulitnya putih pucat. Ditambah lagi ga bersuara sedikitpun. Lama lama gua yang merinding disini.' Ucapnya dalam hati.

Cukup lama mereka berteduh hingga hujan mulai berhenti. Azam yang menyadari itu langsung buka suara.

"Kamu betah banget ga ngomong, padahal udah hampir satu jam aku disini nungguin kamu tau. Kalo tau kaya gini akhirnya mending aku nolak perintah ibu!" Ujarnya kesal pada Maryam.
Lagi lagi perempuan itu hanya diam.

Akhirnya Maryam memutuskan untuk pulang terlebih dahulu tanpa memperdulikan Azam yang sudah gelisah dengan keadaan sekitar.

"Eeh buset dah tuh anak. Perginya main nyelonong aja." Umpatnya yang tak didengar Maryam.

"Perempuan tidak berterima kasih." Lanjutnya sebelum pergi meninggalkan tempat mereka berteduh tadi.

"Baru kali ini gua liat perempuan aneh kaya dia, seumur umur dikota belum pernah liat. Amit amit jangan deh!!" Ucapnya sendiri saat diperjalanan kearah rumahnya.

Azam membuka pintu dan melihat ibunya yang menghampirinya.

' Pasti nanya perempuan aneh itu.' Batinnya.

Sebelum ibunya bertanya, Azam telah menjawabnya terlebih dahulu.

"Dia udah Azam antar kerumahnya Bu." Ucap Azam bohong.

"Syukur lah." Kata sang ibu sambil mengelus dadanya.

"Ya sudah, mandi sana nanti kamu sakit." Suruh ibu.

"Iya bu." Jawabnya
Setelah itu ia pergi menuju kamarnya dan bergegas mandi.

Assalamu'alaikum

Ceritanya mengecewakan ga sob? Kalo mau kasih kritik atau saran komen ya dan jangan lupa vote.

Semangat para readers😍

Yang TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang