48

5K 183 0
                                    

Hari ini dimana adalah hari Azam membawa Maryam ke rumah ayah nya untuk meminta restu. Maryam menurut dan kini ia sudah duduk di dalam mobil di samping Azam yang menyetir. Tak ada yang membuka suara sampai akhirnya mereka tiba di sebuah rumah yang lumayan besar tak lain adalah rumah ayah Azam.

"Ini rumah ayah ku! Ayo masuk!" Ajak Azam kemudian keluar dari mobil dan di susul oleh Maryam.

Mereka berjalan beriringan dan Azam mulai membuka pintu setelah mengucapkan salam.

"Kamu duduk di sini dulu, aku panggilin ayah dan mama ku." Ujar Azam dan di angguki oleh Maryam.
Maryam celingak celinguk melihat seisi ruang tamu yang bernuansa kan biru tosca. Dan sampai akhirnya kedua orang tua Azam datang sambil tersenyum.

"Maryam, ini ayah ku, dan ini mama tiri ku." Ujar Alex tersenyum sambil memperkenalkan kedua orang tua nya. Maryam tersenyum dan menyalami tangan kedua orang Azam tersebut.

"Jadi kamu yang akan menikah dengan Azam? Kamu cantik sayang!!" Ujar mama Azam yang duduk di samping Maryam. Maryam tersenyum ramah

"Alhamdulillah terimakasih tante.! Ucap Maryam.

"Ahh baik lah yah, ma
Azam berniat untuk menikahi Maryam. Apa kah ayah dan mama menyetujui nya?" Tanya Azam kepada kedua orang tua nya. Orang tua nya tersenyum bahagia

"Ayah sangat merestui pernikahan kalian nak!" Ujar sang ayah tersenyum bahagia

"Mama juga sangat merestui pernikahan kalian. Apa lagi menantu mama ini cantik.!" Ujar sang mama sambil tersenyum menatap Maryam yang menunduk malu.

"Alhamdulillah
Terimakasih yah, ma. Azam berjanji akan menjadi imam yang baik untuk Maryam." Ucap Azam bahagia

"Iya nak
Jadi kapan kalian akan menikah? Jangan lama lama loh, nanti menjadi fitnah!!" Kata sang ayah kepada Azam

"Insha Allah 2 minggu lagi." Jawab nya cepat

"Baik lah
Apa ibu kamu sudah tau?" Tanya sang ayah

"Sudah yah
Alhamdulillah ibu merestui pernikahan kami." Jawab Azam

"Syukurlah." Ujar kedua orang tua Azam  bersamaan.

"Kalau kalian sudah menikah, sering sering ya kemari" Kata mama Azam

"Pasti ma." Jawab Azam

Setelah meminta restu mereka akhirnya tertawa bersama. Menceritakan masa kecil Azam yang sangat menginginkan menjadi dokter.

"Kamu tau Maryam
Azam dari dulu sudah bercita cita sebagai dokter. Dia selalu memeriksa saya dengan menggunakan stetoskop mainannya. Bahkan Sam dan Simon selalu di periksa nya juga." Ujar ayah Azam tersenyum geli

"Kalau boleh tau, Sam dan Simon itu siapa om?" Tanya Maryam. Kedua orang tua Azam tertawa terbahak bahak, sedangkan diri nya menahan rasa malu.

"Sam dan Simon itu, kucing kesayangan nya Azam." Jawab ayah Azam tertawa geli. Bahkan Maryam juga tertawa geli saat mendengar masa kecil Azam. Diam diam Azam memperhati kan Maryam yang sedang tertawa gembira.

' Aku yang ingin membuat mu agar diri mu jatuh cinta terhadap ku, malah aku yang mencintai mu. Benar kata Aya, seharus nya aku tidak bermain api. ' Batin Azam yang terus memperhati kan Maryam dalam diam.


#RintihanJari
#SiGadisDesa

Yang TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang