12

7.4K 334 4
                                    

Maryam terbangun dari tidurnya, dilihatnya jam weker menunjukkan pukul 01:10. Mengingat ia belum sholat Isya' dan bergegas menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu.

"Astaghfirullah
Kok bisa sih Maryam ketiduran sampai lupa kalo Maryam belum sholat Isya'." Ucapnya saat berjalan kearah kamar mandi.

Setelah berwudhu Maryam melaksanakan sholat Isya' ditambah lagi sholat qiyamullail.
Hingga selesai sholat dan berdoa, ia kembali tidur hingga adzan subuh membangun kan nya.

Maryam mengambil handuk dan pergi kekamar mandi. Setelah melakukan ritual mandinya dan berwudhu ia segera melaksanakan sholat subuh.

Begitulah keseharian Maryam setiap harinya.
Setelah selesai sholat, ia berkemas barang barangnya yang akan dibawa kekota. Cukup banyak pakaian yang akan dibawanya dan dimasukkan ke dalam tas besar.

"Alhamdulillah selesai semuanya. Mungkin gaada yang kurang lagi nih.!" Ujar Maryam sambil memeriksa barang bawaan nya kembali.

"Kok kangen Aya yah? Apa pagi ini aku harus kerumahnya hanya untuk berpamitan dan mencium pipi Aya?" Ucapnya sambil menopang dagunya dengan tangannya.

"Iya, aku harus kerumah ibu Tari." Lanjutnya.

Setelah itu Maryam pergi kedapur dan terlihat bibinya yang sedang menyiapkan sarapan.

"Maryam mau kerumah ibu Tari bi! Maryam sekalian mau pamit!" Ucapnya saat sudah menghampiri bibinya dimeja makan.

"Iya.. tapi kamu sarapan dulu, baru kesana!" Jawab bibinya.

"Iya bi." Balas Maryam. Kemudian duduk dan sarapan.

Setelah makan pagi selesai, akhirnya Maryam izin untuk kerumah ibu Tari.

"Maryam pergi dulu bii
Assalamu'alaikum.!" Ujarnya.

"Wa'alaikumussalam." Jawab sang bibi.

Tak lama Maryam sampai didepan rumah ibu Tari, mengetuk pintu dan mengucapkan salam.

"Assalamu'alaikum." Panggil Maryam sambil mengetuk pintu.

"Wa'alaikumussalam." Terdengar suara parau khas orang bangun tidur.

Maryam diam tak merespon

"Eh kamu, mau ngapain pagi pagi kemari? Bukannya mengajar Aya siang ya?" Tanya Azam setelah melihat Maryam lagi lagi dengan busana dan hijab hitamnya.
'Cinta banget apa sama warna hitam.' Batinnya.

Maryam tetap diam. Entah apa yang ada dipikirannya sehingga ia tak mau bicara. Azam yang menyaksikan itu kesal karena pagi pagi gini ada tamu yang tak diundang. 'Bak jailangkung.' batin Azam lagi.

Azam kesal dengan tingkah Maryam seolah olah Azam ini patung dihadapannya.

"Kalo kamu gaada urusan mendingan kamu puu..." Ujar Azam terhenti.

"Aya, kakak kangen banget sama kamu." Ucap Maryam saat melihat Aya keluar dengan pakaian tidurnya.

"Aya juga kak, kakak jadi pergi?" Tanya Aya cemberut.

"Iya Aya, kakak hari ini berangkat, makanya kakak dateng dulu kesini mau ketemu Aya!!" Jawab Maryam sambil mengelus pipi mulus Aya.

Ayana hanya memasang wajah sedih dan cemberut. Namun tidak dengan Azam yang berdiri dibelakang Ayana. Ia melipat tangan di dada, dan ia mendengar kan percakapan kedua gadis didepannya tanpa mengerti sedikit pun.

"Ya udah, kalo gitu kakak pulang yah? Dan sampaikan salam kakak ke ibu Aya?" Ujar Maryam tersenyum.

"Iya kak, kakak hati hati disana! Dan jangan lupain Aya." Pinta Ayana.

"Iya sayang.." Balas Maryam dan memeluk Aya lagi.

"Aya baik baik ya? Dan jangan lupa belajar. Assalamu'alaikum!" Ucap Maryam sebelum beranjak pergi.

"Wa'alaikumussalam!" Jawab Ayana.

Maryam pun pergi meninggalkan rumah itu. Azam mengangkat kedua bahunya pertanda tidak tahu.

"Aneh
Pagi pagi udah ketemu orang aneh." Ucapnya yang masih bisa didengar Ayana.

"Kak Azam yang aneh." Balas Ayana kemudian berlalu meninggalkan Azam yang masih melongo. Pasalnya Azam tadi sudah melihat Ayana masuk kekamarnya.. Ehh ternyata adiknya sedang duduk di sofa.

Assalamu'alaikum
Lanjut terus sahabat Fillah..

Jangan lupa komen dan vote nya yah?

😍

Yang TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang