Dipemukiman Ayana
Laki laki itu terlihat memarkirkan motornya didepan rumahnya. Ia baru saja pulang dari kota dengan sepeda motornya. Ia bisa saja pulang dengan naik mobil. Mengingat ia tinggal bersama ayahnya dikota, ia hanya numpang hidup saja bersama ayahnya karena ayahnya seorang pengusaha butik.
Terlihat pemuda ganteng nan cool tersebut memasuki rumahnya. Ralat, bukan rumahnya tapi rumah ibunya."Assalamu'alaikum bu!!" Panggilnya.
"Wa'alaikumussalam
Masya Allah Azam kamu pulang nak??" Peluk sang ibu ketika melihat anaknya yang sudah lama tak pulang.
Ya, pemuda itu bernama Azam Putra. Anak laki lakinya yang nomor 2 sebelum Ayana."Maaf bu, Azam ga ngabarin ibu dulu. Azam mau buat kejutan untuk ibu!!" Jawabnya setelah melepas pelukannya.
"Kejutan sih kejutan toh , tapi ibu kan belum siapin makan kesukaanmu!" Ujar ibunya.
"Gaapa apa kok bu, apa yang ibu masak pasti Azam makan." Sahutnya setelah duduk disofa.
"Ya sudah toh, ibu ambilin air dulu ya? Biar enakan!" Ibunya beranjak dari duduknya tanpa persetujuan dari anaknya.
Tak membutuhkan waktu lama ibunya telah membawakan air hangat untuk anaknya.
"Diminum dulu nak!" Tawar ibunya.
"Makasih ya bu, ibu dari dulu gapernah berubah selalu aja perhatian." Ujar Azam setelah mengambil minum yang diberikan ibunya.
"Iya nak, ibu seneng kok memperhatikan kalian." Jawab sang ibu.
"Oiya bu, Aya mana?" Tanya Azam ketika melihat seisi rumah sepi karena tak terdengar suara cempreng adiknya.
"Ada tuh dikamarnya, mungkin masih tidur." Jawab sang ibu sambil menonton tv.
"Udah sore kok masih molor sih bu??!" Kesal Azam pada adiknya yang masih tidur.
"Gaapa apa, yang menidurkan dia tadi guru ngajinya kok." Sahut ibu tak lepas pandangan tanyangan jodoh wasiat bapak.
"Guru ngaji? Tumben tuh anak mau belajar, biasanya juga susah diajarin." Sewot Azam.
"Kamu ini, adik gabelajar salah belajar juga salah!" Timpal ibunya.
"Hehehe iya bu tumben aja." Sahut Azam cengengesan.
"Ya sudah mandi sana!" Perintah ibu.
"Iya bu, ini juga mau mandi." Jawab Azam setelah beranjak dari sofa nya.
Akhirnya Azam pergi kekamar yang sudah lama tak dimasukinya. Masih terlihat seperti terakhir kali dilihatnya. Bersih dan rapi.
'Pasti ibu selalu bersihin kamar ini.' Batin Azam.
Ia pun pergi kekamar mandi, untuk membersihkan diri.
Setelah selesai, ia pun menuju kamarnya dan dilihatnya kamar sang adik. Membuka pintunya tanpa mengetuk terlebih dahulu. Dilihatnya wajah polos sang adik tertidur dengan nyenyak.
Ia pun menutup kembali pintu kamar Ayana sebelum menuju kamarnya sendiri."Azam makan malam yuk nak?" Panggil sang ibu dari luar kamar.
"Iya bu, sebentar lagi Azam keluar." Terdengar dari dalam kamar suara Azam.
Sang ibu pergi meninggalkan kamar Azam dan menuju kamar Ayana. Dilihatnya Ayana sudah bangun dari tidurnya tapi tak tampak ingin keluar untuk sekedar makan malam.
"Ayana sayang, kita makan dulu yuk, ibu udah siapin semuanya!" Titah sang ibu ketika sudah duduk ditepi ranjang anaknya.
Ayana hanya diam tak merespon. Sang ibu terlihat menarik nafas berat karena selalu melihat anaknya yang susah diajak makan.
"Kamu mau nya apa sayang?" Tanya ibunya ketika melihat Ayana hanya diam.
"Ayana mau kak Maryam ada disini." Jawabnya datar.
Assalamu'alaikum
Waduh² capek juga toh nulisnya. Keriting jari jarinya.#RintihanJari