Chapter 45: Orang Ketiga

1.3K 87 5
                                    

Kenyataannya,

Aku bukanlah pemeran utama di dalam kisah cinta ini

Melainkan orang ketiga yang menyusup diantara kisah cinta mereka

-Miracle

****

"A-apa yang kalian lakukan?"

Hanya pertanyaan itu yang mampu diucapkan dari bibir Mita. Lidahnya kelu. Mita masih setia berdiri di depan sana, mencerna apa terjadi saat ini. Sementara Wenda hanya diam tak berkutik, ia menatap mereka bertiga dengan raut wajah bertanya-tanya. Ia sama sekali tak mengerti apa yang sedang terjadi, namun apa yang baru saja dilakukan Rio pasti membuat sahabat baiknya ini sangat sakit. 

Rio dan Yoana terlihat sangat terkejut melihat kedatangan Mita yang secara tiba-tiba. Yang disayangkan oleh laki-laki itu adalah Mita harus melihat dirinya berpelukan bersama perempuan lain.

"I-ini nggak seperti yang kamu liat, Mit," ujar Rio gelagapan.

Mita menoleh ke sebelah Rio, seorang perempuan berparas cantik dan berdandan ala karyawan kantor menatapnya dengan tatapan kaku. Samar-sama ia mengenali wajah perempuan itu. Mita terkejut bukan main. Tak disangka kalau orang yang seenak hati memeluk Rio itu ternyata Ana, perempuan yang sempat bertemu dengannya beberapa kali. 

"Kamu Ana, kan?" tebaknya seraya menunjuknya.

Yoana mengangguik. "Iya. Kamu Mita, kan? Ngapain di sini?" tanyanya balik.

Mita mengernyitkan dahinya. Kenapa sekarang Yoana yang berbalik bertanya. "Harusnya aku yang nanya ke kamu. Apa yang kamu lakukan sama Rio?"

"Ak--" Yoana menatap Rio dan Mita secara bersamaan. Sekilas ia mengingat nama pacar Rio, Mita. Namanya persis seperti perempuan yang ada di hadapannya. "Kamu pacarnya Rio yang baru?" hardiknya.

Mita melongo. "Hah! Gimana kamu tau? Aku nggak pernah cerita sedikit pun ke kamu?" tanyanya ke Yoana.

Semua orng yang ada di kamar pun tampak bingung, tak terkecuali Rio. Rio menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Ia bingung harus memulai semua ini dari mana. 

"Mita," panggilnya parau.

Mita tak menjawab panggilan Rio. Ia menutup mata kuat seraya memalingkan wajahnya dari laki-laki itu. Tangannya mengepal. "Tolong. Kasih tau aku apa yang tadi kalian lakukan."

Rio menghela napas berat. "Dia Yoana, Mit. Yoana Florencia."

DEG

Mita menatap Rio dengan tatapan tidak percaya. Ia tahu nama itu, nama yang sempat disebut oleh Rio tempo hari itu. Tidak dapat dipercaya sekarang ini ia bertemu dengan Yoana. Kejutan yang sangat menghebohkan, juga menyakitkan bagi Mita. 

Mita kembali menunjuk Yoana. "Dia Yoana yang pernah kamu ceritakan sama aku?" tanya memastikan.

"Rio mengangguk. "Tapi nggak seperti--"

"Kenapa kamu nggak bilang?" Mita memotong ucapan Rio. "Kamu mau nutupin ini juga dari aku."

Rio menggeleng cepat. Ia tak bermaksud menutupi ini semua dari Mita. "Mita. Dengerin aku dulu. Aku nggak ada apa-apa sama dia."

"Kamu anggap apa aku ini? Pelarian, kah? Tak perlu kamu jelasin lagi semuanya. Aku sudah mengerti jalan ceritanya."

TES TES

Mita kembali menitikkan air mata. Ia sudah terlanjur menangis. Mita sudah sering kali dikecewakan namun kali ini yang paling parah. Rasanya Rio seperti menanam bom waktu di dirinya dan pada waktu yang tepat bom itu meledak tepat di hatinya. Baru kemarin laki-laki itu membawanya terbang ke langit, tetapi hari ini justru laki-laki itu menjatuhkannya sangat keras.

Miracle (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang