Five

114K 5.6K 70
                                    

Setelah terjadi kegiatan pembullyan di kelas 11-Ipa 1. Bel masuk akhirnya dibunyikan, dan terlaksanalah pelajaran jam pertama. Tetapi tak lama kemudian ada sebuah pengumuman bahwa sekolah akan dipulangkan lebih awal. Tentu saja membuat semua murid bersorak riang tanpa terkecuali.

"Heyyy, kita hangout yuk!" seru Shasa dengan riang.

"Yukk.." jawab Maudy dan Dinda serempak, namun tidak demikian dengan Ana.

"Lo nggak ikut Na?" tanya mereka bersamaan.

"Kayaknya nggak deh, kapan-kapan aja gue ikut! Selamat bersenang-senang."

Ana langsung berlari ke toilet setelah menyambar tas nya kemudian. Ia takut ketika pulang nanti ia dihadang oleh Fiona karena masalah tadi pagi, paling tidak ia ingin jauh dari masalah sekarang ini.

Belum lama ia berlari, ia telah menabrak seseorang. Dengan cepat ia menunduk, setelah ia tahu siapa orang yang ditabraknya.

"Maaf." ucap Ana sembari memperbaiki letak kacamatanya yang hampir lepas.

"Hm." orang itu langsung pergi dari hadapannya. Tentu saja Ana bernafas lega.

Untung saja dia nggak ngenali gue. Ucap Ana dalam hati.

Ana langsung melanjutkan larinya dan mulai masuk kedalam kamar mandi. Kali ini Ana ingin melepas dandanan nerd nya, dan menampakkan wajah asli. Karena tadi ia melihat Fiona and the geng sedang berada di luar gerbang menunggu seseorang. Dan sudah terduga, Itu pasti dirinya.

Setelah ia melepas peralatan nerd nya, ia mengganti roknya dengan celana jeans seperti biasa, beserta topi dan masker yang digunakan.

Kemudian ia berlari menuju parkiran dan mengambil sepedanya. Tentu saja ketika ia mengayuh sepedanya, seseorang memberhentikan dirinya. Siapa lagi kalau bukan Fiona dan kawan-kawannya.

"Oh hai, boleh kenalan nggak?" tanya Fiona. "Gue mau tanya. Itu sepeda kan limited edition banget tuh, gue mau tanya harganya boleh?" tanya Fiona sambil tersenyum.

Cuihh dasar nggak tahu diri, belum tahu gue siapa kali ya. Batin Ana.

"Lo tanya ke gue. Sorry, gue nggak mau sombong!" seru Ana dengan penuh tekanan.

"Oh oke, lo mau kan jadi temen kita sekarang?" tanya Fiona lagi.

"Sorry juga. Gue nggak buka lowongan buat cari temen saat ini." jawab Ana seketika.

Terlihat, Fiona hanya terus melempar senyum kearahnya. Dasar tukang drama. Batin Ana kembali.

"Oh ya, lo lihat cewek nerd keluar nggak tadi. Anak kelas 11- Ipa 1, orangnya culun banget tapi belagu. Kalau lihat, ngomong ke gue ya."

Ana langsung mengayuh sepedanya tak menghiraukan ucapan Fiona. Ia tahu pasti dari tadi bahwa Fiona telah menunggu dirinya saat ini. Dan itu terbukti bahwa dugaannya benar sekarang.

____

Pada waktu yang bersamaan, Arkan sedang termenung memikirkan gadis nerd itu. Mungkin untuk hari ini dia tidak akan bertemu dirinya lagi, karena yang kalian ketahui bahwa hari ini sekolah dipulangkan lebih awal.

Arkan mengedarkan pandangannya kesekeliling.  Semua kelas mulai sepi penghuni, bahkan koridor sekolah tak ramai lagi seperti biasa. Dan Arkan masih berada di sini, hanya berdiam diri menunggu Ayahnya yang tengah melangsungkan rapat.

Arkan putuskan untuk mengambil bola basket saja diruang olahraga dan mulai memainkannya dilapangan outdoor. Ia terlihat santai saja ketika banyak yang datang untuk melihatnya bermain, karena memang sekolah masih belum sepenuhnya sepi.

S.A.D In A Life (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang