Seventeen

94.2K 4.4K 14
                                    

"Ana, lo kok nggak ngasih tau gue kalau lo adiknya yayang Devon." teriak Alissha ketika pagi menjelang tiba.

Ana yang merasa tidurnya terusikpun langsung menguap lebar. "Berisik lo, ganggu orang pagi-pagi aja."

"Yaelah udah pagi coba. Ayo cepetan mandi, gue udah buatin sarapan spesial buat adik ipar tercinta." ucap Alissha dengan alay nya.

'Dosa nggak sih, kalau ngatain kakak gue sendiri.' rutuk Ana dalam hati, lalu berjalan gontai menuju kamar mandi.

Tak butuh lima belas menit, ia sudah siap, lengkap dengan seragam sekolahnya. Ia lalu berjalan keluar menuju ruang makan.

"Cieee.. Udah nggak buluk lagi, ehh cupu maksudnya. Udah tobat lo?"

Ana hanya mengangguk mengiyakan, lalu mulai memakan sarapan paginya.

"Nanti gue mau kerumah Devon. Pokoknya lo harus ikut, mau nggak mau gue nanti akan jemput lo pulang sekolah. Nggak usah bawa sepeda, biar gue yang anterin aja." cerocos Alissha panjang lebar.

"Bawel lo. Gue mau bawa sepeda. Titik nggak ada koma." ucap Ana lalu berjalan keluar menuju parkiran sepeda yang telah disiapkan untuknya.

Ia lalu mengambil earphone dan memasangkan ketelinganya. Lalu ia mulai memakai masker dan menggunakan topi untuk menutupi rambut panjangnya.

Ia melirik jam yang berada ditangan kirinya. Jam 06:30 pagi, dan pastinya sudah banyak siswa yang berdatangan kesekolah dalam pikirnya. Tanpa basa-basi ia mulai mengayuh sepedanya dengan cepat.

Dan benar sekali ketika ia memarkirkan sepedanya, banyak murid yang memperhatikan gerak-geriknya. Ana menghembuskan napas kasar, lalu berjalan pelan menuju toilet.

Hanya butuh lima menit, ia sudah keluar dari kamar mandi. Dan banyak tatapan memuji oleh semua murid. Semua fake tau nggak. Batin Ana dalam hati.

Ana berjalan cuek disepanjang koridor dengan banyak pujian yang terlontar untuknya. Sampai ia masuk kekelas, dan dipandang cengo oleh seluruh penghuninya.

Tet.. Tet..

Bel masuk berbunyi nyaring. Banyak anak yang berhamburan masuk kedalam kelas dengan terburu-buru. Lima menit kemudian, seorang guru Fisika masuk dengan tatapan tajam yang terpancar keseluruh muridnya.

"Sepertinya ada anak baru disini, ayo perkenalkan nama kamu?" tanya guru sejarah itu mengarah pada Ana.

Ana pun langsung berdiri, dan mengamati keadaan sekeliling.

"Perkenalkan nama saya Anasthasya Azaria, perempuan nerd yang selalu kalian bully karena perbedaan kasta." ucap Ana menyindir seluruh kelas, tak terkecuali dengan ketiga sahabatnya yang terus melontarkan senyum. Karena mereka sudah mengetahui fakta itu.

_____

Disisi lain, Arkan bersama sahabat-sahabatnya berada dikantin. Namun tak ada Aksen disana. Mungkin dari kemarin, setelah istirahat pertama telah usai.

"Guys. Lo pada mau pesen apa?" tanya Azky yang menawarkan diri untuk memesan.

"Samain aja." jawab mereka serempak.

Mereka lalu fokus dengan ponsel masing-masing. Namun tidak untuk Arkan, ia masih bingung dengan kejadian pem-bully-an kemarin yang dilakukan oleh Fiona and the genk kepada Anasthasya si gadis nerd. Tidak, mungkin lebih tepatnya fake nerd.

'Pengin banget gue lihat mukanya saat ini juga. Entah kenapa gue gelisah mulu bawaannya jadinya.' ucap Arkan dalam hati.

"Hai guys." sapa seseorang yang baru memasuki kantin. Arkan yang sedari tadi fokus dengan pikirannya, kini pun menoleh. Dan mendapati Aksen yang tersenyum kearahnya.

"Hai juga bro. Wihhhh, lagi bahagia nih. Ehh tunggu-tunggu, kok lo nggak dingin lagi kaya beruang kutub." tutur Azka penasaran, yang diangguki oleh mereka.

"Bener tuh, gue setuju sama pendapat Azka. Lo masih waras kan?" tanya Arkan yang mulai bertanya-tanya.

"Gue masih waras, dan normal. Kenapa sih lo pada? Bawaannya gue selalu salah mulu." tanya Aksen sambil mengerucutkan bibirnya, namun membuat mereka yang disana bergidik ngeri. Dan dalam sekejap ia mengubah sifatnya menjadi sedia kala. Datar.

"Baru diomongin, udah berubah aja lo?" ucap Arkan sambil melemparkan kulit kacang kearah Aksen.

"Kayak gini gue salah, kayak gitu gue salah." jawab Aksen pasrah.

Dan ditanggapi tawaan dari mereka. Tak terkecuali dengan Azki yang baru ikut bergabung, dan heran apa yang terjadi dengan mereka.

"Ada apa ya?" tanya Azki penasaran.

"Lo telat." semprot mereka bersamaan.

*****
625 Kata.

Instagram: @vaa_morn01

S.A.D In A Life (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang