10. Memulai

203 25 17
                                    

_______❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤_______

Jangan lupa voment ya..
Happy reading!

Pagi itu, suasana Kelas XI A1  begitu riuh dan heboh, semua penghuninya terlihat seperti kebakaran jenggot

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi itu, suasana Kelas XI A1  begitu riuh dan heboh, semua penghuninya terlihat seperti kebakaran jenggot. Guru Matematika mereka, Bu Titin, berlaku lebih kejam dari yang kemarin yang mana memberikan mereka tugas 100 soal Matematika.

Bu Titin menginformasikan pada mereka semua, lima menit yang lalu, kalau pengumpulan tugas tersebut diajukan lebih cepat dari jadwal yang telah ditetapkan kemarin, yang seharusnya masih ada waktu dua hari lagi untuk mengumpulkan, sekarang hanya tersisa beberapa jam saja. Hari itu juga. Jelas saja pengajuan pengumpulan tugas itu membuat mereka panik-kalang-kabut karena kebanyakan dari mereka belum selesai mengerjakannya.

Termasuk Sasa dan Gilang yang tampak tidak bisa diam di tempat duduk mereka, sedangkan Marv dan Icha terlihat tenang-adem-ayem. Sama sekali tidak terpengaruh.

"Ih, ini gimanaaa?" tanya Sasa panik. "Tugas kita, 'kan, belom selesai ...."

"Si Ibu cantik plin-plan ternyata orangnya," celetuk Gilang kesal.

"Heh! Gak boleh kaya gitu sama guru. Kualat baru tau rasa lo!" bola mata Sasa bergulir ke arah Gilang dan Icha bergantian, ada tatapan tuduhan di sana.

Melihat bagaimana tatapan Sasa yang seakan-akan mengatakan kalau tugas mereka yang belum selesai itu dikarenakan dirinya, membuat Gilang berusaha untuk membela diri. "Apa? Kemaren, 'kan, udah bilang kalo ada urusan."

Sasa tidak berkutik lagi di tempat duduknya, dia mengetuk-etukkan jemarinya di pipi.

"Lang, dipanggil Pak Yatmo suruh ke Ruang Guru!" seru Nia memberitahu pada Gilang.

Gilang dengan sigap berdiri dan berlari meninggalkan kelas untuk pergi ke Ruang Guru, menemui Wali Kelas XI 1A.

"Gilang, sini," panggil Pak Yatmo ketika melihat Gilang yang baru saja masuk ke Ruang Guru.

"Iya, Pak. Tadi, Nia bilang kalau Bapak manggil saya."

"Betul. Tolong informasikan ke semua teman se-kelas kamu kalau hari ini tidak ada KBM karena para Guru yang akan mengajar di kelas kamu harus pergi menghadiri seminar di Jogja. Jadi, kalian belajar sendiri di kelas," papar Pak Yatmo memberitahu, membuat Gilang langsung berseri senang.

"Makasih banyak, Pak. Bapak nyelametin kita semua hari ini."

"Maksud kamu?" tanya Pak Yatmo tidak mengerti apa yang dimaksud oleh muridnya itu.

Bittersweet MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang