[ON GOING, Baby]
"Ketika kita mencintai seseorang dan apa yang kita rasakan di awal fase mencintai itu adalah rasa sakit dan kepahitan, percayalah, bahwa di akhir nanti rasa manislah yang akan kita cecap sebagai penyembuhnya."
Tetapi apakah benar se...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy reading!
🌹
Acara pesta belumlah selesai. Riuh rendah masih terdengar jelas di dalam aula. Pihak sekolah dan juga OSIS benar-benar luar biasa karena mampu menyulap dan memodifikasi secara efisien acara yang seharusnya formal ini bisa terasa lebih santai, yang hebatnya dapat dinikmati semua rakyat SMA Lovely Darling.
Pihak sekolah sendiri kali ini memberikan kelonggaran dengan berbaik hati membiarkan mereka semua bersenang-senang, dengan catatan masih dalam batas kewajaran.
Dan kesempatan tersebut tentu saja tidak disia-siakan oleh seluruh siswa-siwsi SMA LD. Mereka bersenang-senang, menuangkan dan melepaskan beban sepuasnya. Dengan gerakan, dengan obrolan, dengan makanan dan minuman yang disediakan. Sekali lagi, dengan catatan masih dalam batas kewajaran yang masih diperbolehkan.
Karena Sasa merasa sudah cukup puas menikmati pesta, dia pun memilih untuk keluar dari aula. Seorang diri. Mata biru kehijauannya melihat sebuah bangku panjang lima meter di depannya. Kaki panjang Sasa segera membawa dirinya mendekat ke bangku tersebut dan duduk di sana.
Suasana memang terasa sedikit menyeramkan, tetapi karena banyaknya lampu yang menerangi membuat kesan menyeramkan itu pudar dan membuat ketakutan yang tadinya muncul dalam diri Sasa kembali tenggelam ke dasar.
Mencari udara segar merupakan tujuan utamanya, tetapi ketika kulitnya diterpa angin dingin yang berembus, sesuatu mengalihkan perhatiannya.
Apa lagi kalau bukan mengenai Icha dan bu Amanda.
Sebenarnya ini bukan pertama kalinya Sasa melihat dan merasakan keakraban antara Icha dan bu Amanda. Sudah beberapa kali dirinya memergoki keakraban keduanya, tetapi baru kali ini Sasa dibuat bertanya-tanya dan menyadari bahwa ada sesuatu yang terasa janggal.
Sasa berpikir bahwa interaksi antara Icha dan bu Amanda yang jika dia perhatikan lebih dalam dan saksama memang terlihat seperti tengah diam-diam, seperti ada yang tengah disembunyikan oleh mereka berdua. Hal itu jelas berbeda dibandingkan interaksi yang biasanya terlihat antara seorang guru dengan murid pada umumnya.
Di situlah letak perbedaannya. Sorot mata yang saling dilemparkan baik Icha maupun bu Amanda ketika tengah berbincang terlihat spesial. Lebih spesial daripada biasanya yang terlihat ketika bu Amanda berbicara dengan murid SMA LD lainnya.
Kenapa baru kali ini Sasa menyadarinya?
Baik, sepertinya kali ini Sasa harus memberanikan dirinya untuk bertanya pada sahabatnya itu. Meminta penjelasan tentang ....