13. Semakin Akrab

161 23 14
                                    

_______❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤_______

Jangan lupa voment dan doanya, ya..
Kalau ada typo bertebaran tolong mention.
Ditunggu kritik dan sarannya :)

Happy reading!
🌹

Dua jam kemudian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dua jam kemudian ....

"Sasa tinggal di apartemen sendirian?" tanya Gilang dengan berbisik pada Icha yang ada di sebelahnya, menonton televisi.

"Udah tau ngapain nanya?" balas Icha kesal.

"Cuma mau mastiin aja. Judes banget jadi orang." intonasinya semakin mengecil di akhir kalimat.

Icha menatap Gilang dengan tatapan tajamnya, merasa tersinggung, tetapi suaranya tidak juga segera keluar dari mulutnya.

Gilang mencoba mengalihkan keadaan. Pura-pura tidak terpengaruh oleh tatapan gadis itu. "Kamu gak temenin dia?"

"Hampir tiap malem gue nidurin dia."

"Apa?! Nid-"

"Apaan, sih. Kotor aja pikiran lo, kan. Maksud gue, hampir tiap hari gue di sini. Pulang pas dia udah tidur," jelas Icha memberitahu maksud perkataannya yang disalah pahami oleh Gilang.

Yang dibalas anggukan mengerti oleh Gilang dengan ber-oh ria.

Saat ini Marv, Gilang serta Icha dan juga Sasa tentunya, sedang berada di apartemen milik Sasa. Mereka memutuskan untuk mengantar gadis itu pulang karena tentu saja mereka bertiga tidak akan membiarkan Sasa pulang sendirian naik bus dalam keadaan baju yang basah kuyup. Setelah Gilang berhasil merayu Pak Yatmo, akhirnya mereka berhasil pulang ke apartemen Sasa menggunakan mobil pinjaman dari guru mereka tersebut.

Marv sedang membersihkan tubuhnya di kamar mandi. Sedangkan Sasa tengah berada di dapur, menyiapkan makanan dan minuman untuk mereka semua.

"Bajunya ada di atas sofa." Sasa menunjuk ke arah sofa ketika Marv muncul ke ruang tamu yang satu ruangan dengan dapur. Memberitahu agar laki-laki itu memakai pakaian yang sudah dia siapkan, pakaian papanya yang -untung saja- tertinggal di sana waktu itu.

Marv tersenyum dan menganggukkan kepala sebagai respon.

Sasa melangkah ke arah dapur dengan membawa nampan berisi makanan, lalu meletakkannya satu persatu di atas meja yang berada di ruang tamu. Sesaat dia merasa seperti pekerja rumah tangga, tetapi perasaan itu segera hilang karena Marv ikut membantunya. Terlihat sekali kalau Gilang dan Icha menikmati servis mendadak dari Sasa.

"Pada suka wedang jahe ga? Atau mau susu anget aja?" tanya Sasa untuk memastikan karena dia baru membuat satu minuman, untuk dirinya sendiri.

"Kau tau wedang jahe darimana?" Gilang bertanya dengan raut heran sekaligus terkejut.

"Dari sini," balas Sasa malas. "Jadi?"

Bittersweet MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang