41. Bersembunyi

112 10 10
                                    

_______❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤_______

Aku tahu ini bukan malam Minggu. Hanya saja Sasa dan Marv ingin segera bertemu denganmu.

.

Spesial untuk memperingati hari kelahiran kekasihku.

SELAMAT MAULID NABI SAW


.
.

Happy reading!

🌹


Sehari setelah Marv dan Sasa mengobrol di danau, Marv mulai menghindar dari Sasa.

Seharusnya Sasa bisa menduganya dari awal, tetapi nyatanya tidak. Dia benar-benar terkejut dan tertekan mengetahui Marv menjauh darinya dengan begitu tiba-tiba. Karena biasanya, Sasa lah yang suka menjauh dari Marv ketika mereka sedang ada masalah.

Marv tidak pernah seperti ini. Maksudnya, Marv tidak pernah menghindarinya secara sengaja dan begitu nyata seperti ini. Dia tahu, Marv senang menghabiskan waktu bersamanya, begitu juga yang dirasakan Sasa.

Tidak cukup sampai di situ Sasa diguncang. Berita mengenai Leon, mantannya yang kemarin menghubungi nomornya berkat Marv dan meminta untuk bertemu, yang dinyatakan resmi menjabat sebagai guru pengganti sementara di SMA Lovely Darling untuk mata pelajaran Bahasa Spanyol membuatnya kewalahan bukan main.

Bukan tanpa alasan Leon bisa mendapatkan posisi tersebut. Pihak sekolah direkomendasikan untuk memilih Leon Doza sebagai guru pengganti oleh Bu Didu, guru Bahasa Spanyol yang harus cuti sementara karena kehamilannya yang menginjak tujuh bulan. Ternyata Leon adalah saudara jauh Bu Didu, maka tak heran mengapa hal ini bisa terjadi.

Kebetulan? Entahlah.

Ujian sekolah, ujian hidup, ujian cinta. Ha!

Mengenai masalah 'pernikahan ajaibnya saat lulus nanti', Sasa belum meminta penjelasan dari pihak yang terkait, Leon. Dia malas. Dia muak. Astaga, ya, muak. Kenapa dia harus bertemu lagi dengan Leon?

Sasa mungkin akan berubah gila saat itu juga kalau saja dering ponsel tidak terdengar oleh telinganya.

Pesan dari Icha.

Chut Chaa, Babats : tak, bibir gw luka, bedarah :(

Sasa mengernyit sebelum akhirnya membalas dengan cepat, panik, memberondong Icha dengan pertanyaan-pertanyaan.

Me : knp? grgr apa? ko bisa? ada obat luka ga di sana? BURU OBATIN!

Dua menit kemudian pesan balasan dari Icha masuk.

Chut Chaa, Babats : kena fakyu :(((

Sasa terbahak di kursinya. Untunglah sedang tidak ada gurunya di sana. Untuk meredam suaranya Sasa menutup wajah dengan kedua telapak tangan, juga untuk menghindari tatapan penasaran dari teman-teman sekelasnya.

"Sa, kamu kenapa?" tanya Dindhaa yang duduk di barisan depan Sasa. Dia sampai memutar tubuhnya untuk melihat ke arah Sasa.

Setelah tenang Sasa menjauhkan tangannya dan menatap Dindhaa, menggeleng. "Nggak apa-apa," ucapnya.

Sasa membalas lagi pesan dari Icha setelah Dindhaa memutar tubuhnya kembali ke depan, dengan enggan, diam-diam kecewa karena Sasa tidak berniat menceritakan.

Me : syd l! enakan kena fakmi ya? (:

Chut Chaa, Babats : jls! e tp gw beneran kena fakyu taaak

Bittersweet MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang