37. Yang Sebenarnya

123 20 24
                                    

_______❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤_______


Alhamdulillah, cerita Bittersweet Memories udah tembus 1k pembaca
🎉
Senangnyaaaaa
🔥

Terima kasih banyakkk buat kamu-kamu yang udah berbaik hati meluangkan waktu untuk baca cerita ini, terlebih yang vote dan komen, semoga kalian selalu bahagiaa ❤😊❤

Dukung terus dengan setia membaca, vote, dan komen ceritaku ini yaaa :)
Setia sampai akhir, sampai nanti, sampai selamanya pokoknya. Hehehe...

Tararengkyuuu so lav 😘

And

Happy reading!

🌹

"Udahlah," kata Gilang, "jangan terus-terusan ngerasa bersalah gitu. Dia pasti baik-baik aja."

"Tapi dia pergi."

Gilang hanya bisa terdiam, tak tahu harus menanggapi bagaimana lagi.

Saat ini Marv dan Gilang sedang berada di Solo Square, salah satu tempat yang dipilih anak-anak muda untuk menghabiskan waktu di hari Minggu. Mereka tengah mengantre Black Kebab yang berada di lantai tiga dekat bioskop. Antreannya cukup panjang, jadi mereka harus bersabar berdiri menunggu pesanan mereka dibuat. Bukan Marv yang ingin makan Black Kebab, tetapi Gilang.

Marv tidak akan mau menemani Gilang -demi apa pun mereka sama-sama lelaki, akan aneh rasanya apabila mereka pergi ke mall berduaan saja- kalau bukan karena dia sudah hampir muntah mendengar rengekan manja-menjijikkan Gilang beberapa jam yang lalu di rumahnya.

Bukankah sekarang ini tersedia layanan Go-Food di aplikasi GOJEK? Kita bisa memesan makanan apa saja yang sedang ingin kita makan tanpa perlu merepotkan diri keluar rumah. Jadi, kenapa Gilang tidak menggunakan aplikasi itu saja alih-alih meminta diantar ke sana. Hanya Tuhan yang tahu alasan Gilang memilih jalan lain.

Sambil menunggu giliran antrean mereka yang kurang lima orang lagi, Marv memilih untuk berjalan-jalan di sekitar sana sewaktu Gilang berdiri mengantre. Bukan hanya Black Kebab saja yang ada di sana, tetapi juga banyak makanan lainnya yang tersedia dan salah satunya adalah Pitix Cilix, yang berada tepat di depan Black Kebab.

Sejauh mata memandang Marv menemukan pemandangan para pasangan muda, laki-laki dan perempuan, tentu saja, atau perkumpulan para gadis atau juga para pemuda, duduk dan berbincang santai dengan makanan dan minuman di atas meja. Dia meringis mengingat siapa pasangannya saat itu. Gilang.

✳️✳️✳️


Di bagian lain di tempat yang sama, Icha dan Sasa sedang menikmati sore itu dengan duduk santai di Burger King, yang berada di lantai satu halaman depan Solo Square. Berseberangan dengan Starbuck yang memang sudah hadir lebih dulu. Burger King baru saja resmi dibuka setahun yang lalu. Gaya arsitekturnya sungguh unik dan menarik.

"Itu tandanya lo harus baikan sama dia." Icha memberitahu sewaktu pelayan meneriakkan pesanan mereka.

Serentak Sasa dan Icha berdiri dan mendekat ke meja kasir untuk mengambil pesanan mereka. Sasa memesan mango float sedangkan Icha memilih super float sebagai minumannya. Mereka sama-sama memilih menu baru yang ada di sana, yaitu mozzarella cheeseburger ukuran XL. Dan cheesy rasher fries satu untuk berdua, agar lebih hemat.

"Tapi gue sama dia sama sekali gak ribut, Chut," sanggah Sasa saat berjalan kembali ke tempat duduk mereka.

"Kemaren gue baca artikel tentang arti mimpi gitu, nah, salah satunya itu mimpi ketabrak mobil. Mimpi itu punya arti kalau kita harus baean sama orang yang lagi punya masalah sama kita. Dan, yah, itu cuma mimpi. Jadi, jangan terlalu ambil pusing. Gue yakin dia gak bakal nabrak lo di dunia nyata."

Bittersweet MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang