_______❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤_______
Ramadan keenam
Hai, apa kabar?
Sudah buka puasa?
Buka pakai apa?
Buka pakai bismillah, y(s)ah.Sahur pakai apa nanti?
Sahur pakai nasi sepiring berdua sama 'km'. Ga ada lauk pun ga masalah yang penting ada km, itu saja tcuqup, alhamdulillah luar biasa..
.Happy reading!
🌹
Marv tidak lapar juga haus, lebih tepatnya tidak berselera menelan apa pun -- selain kenyataan -- dan karena itulah dia tidak berniat ke kantin. Dia ingin ke gudang. Itulah cara yang dia pilih untuk menghabiskan waktu istirahat, yaitu dengan menyibukkan diri membersihkan dan merapikan barang-barang yang ada di sana.Hatinya terasa sakit sekali, berdenyut-denyut dan perih. Cinta dan persahabatannya berada di tepi jurang. Jelas dia tidak berdaya didera seperti ini. Tidak ada yang tahu betapa merana dan tersiksanya dia beberapa hari ini. Dia terbiasa menyembunyikan apa pun yang dia rasakan. Dia tidak mau dunia tahu kalau sesungguhnya dia adalah manusia yang lemah.
Marv mulai membereskan barang-barang yang ada di gudang. Mengingat kembali saat bel istarahat tadi membuatnya mencengkeram pinggiran meja yang ada di sana.
Apa salah jika dia lebih memilih memendam perasaannya dalam-dalam? Apa salah jika dia tidak bersikap jujur, tegas, dan mengakui kalau dia benar-benar mencintai Sasa? Apa salah jika dia bersikap pengecut? Apa salah jika dia memilih untuk menjauh dari Sasa dan meninggalkannya sendirian di kelas tanpa kata... Marv jatuh terduduk di lantai gudang yang berdebu.
Seharusnya Gilang tahu! Seharusnya Gilang mendukungnya, bukannya malah memusuhinya. Gilang adalah orang yang tahu pasti mengenai dirinya sejak dulu karena itulah seharusnya sahabatnya itu mengerti kenapa dia memilih jalan ini, menjadi pengecut.
Marv belajar dari masa lalu. Bahwa jujur akan membuatmu hancur. Bahwa mengakui bagaimana perasaanmu yang sebenarnya pada seorang gadis akan membuatmu berujung pada rasa sakit, terluka.
Kejujurannya pada Sang Bunda tentang dia yang melihat Daddy-nya bermesraan dengan wanita lain sepuluh tahun yang lalu membuat keluarga kecil mereka hancur. Pengakuannya pada Olivia, cinta pertamanya, bahwa dia sangat mencintai gadis itu dan ingin menghabiskan waktu seumur hidupnya dengan Olivia berakhir menyakitkan. Marv selalu ditinggalkan oleh orang-orang yang dia anggap sangat berarti dan sangat dia cintai di dunia ini.
Kejujuran dan pengakuannya mengenai bagaimana perasaannya, apa yang dia inginkan, hubungan apa yang dia harapkan pada Sasa akan membuat mereka berdua sama-sama hancur nantinya. Pada akhirnya salah satu dari mereka pasti akan pergi meninggalkan. Entah sementara atau selamanya.
Menurutnya dengan menjadi pengecut seperti inilah jalan paling aman bagi mereka berdua. Lagi pula, belum apa-apa saja dia sudah tersakiti. Kenyataan bahwa Sasa mempunyai hubungan dengan seseorang yang menabraknya hingga mengakibatkan dirinya harus dirawat selama beberapa hari di rumah sakit membuat Marv didera sakit hati dan rasa tidak terima berkepanjangan.
Ya, orang yang dia lihat di kantor polisi yang sedang bersama Sasa saat dia menyusul gadisnya itu ternyata adalah penabraknya.
Marv terlalu dikuasai perasaan cemburu, pasrah dan sakit hati saat di dalam kantor polisi sehingga tidak begitu memperhatikan lawan bicara Sasa saat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bittersweet Memories
Teen Fiction[ON GOING, Baby] "Ketika kita mencintai seseorang dan apa yang kita rasakan di awal fase mencintai itu adalah rasa sakit dan kepahitan, percayalah, bahwa di akhir nanti rasa manislah yang akan kita cecap sebagai penyembuhnya." Tetapi apakah benar se...