Dirman kalap dipukul Rendra, Nirma dan Uyung menjerit, Dirman langsung bangun dan membabi buta melawan Rendra, tapi Rendra berhasil melumpuhkan Dirman.
Tidak terima dengan kekalahan, Dirman memanggil kawan-kawannya dan mengeroyok Rendra. Roful yang mengetahui Rendra dikeroyok langsung membantu Rendra. Baku hantampun terjadi, dua lawan tujuh orang, tapi Rendra dan Roful dengan mudah melumpuhkan Dirman dan kawan-kawannya.
Orang-orang yang menyaksikan berteriak, dan akhirnya ada salah satu warga yang memisahkan perkelahian. Dirman babak belur dan terus mengancam Rendra.
"Kita belum selesai! awas kalian! akan aku balas kalian!" ancam Dirman.
Setelah Dirman pergi, Nirma masih syok, Nirma tiba-tiba menangis dan menahan malu didepan Roful dan Rendra. Uyung terus membujuk Nirma supaya tenang.
"Jangan sedih ya Nir, sudahlah dia memang jahat dan bejad, kamu tidak usah memikirkan dia lagi," ucap Uyung.
Roful sangat iba melihat Nirma sedih, rasa cinta Roful tidak berkurang meskipun sudah tahu kalau Nirma pernah punya anak dengan Dirman.
"Nir, yang sabar, ya? masih ada aku, kalau dia menyakitimu, aku siap membelamu dengan taruhan nyawaku," bujuk Roful.
"Kamu pasti jijik, kan! setelah tahu siapa, aku?" ucap Nirma terisak sedih.
"Siapa bilang jijik? aku justru semakin sayang sama kamu," rayu Roful.
"Gombal, deh! apaan sih!" ucap Nirma mendadak tersenyum.
"Nah begitu dong, tersenyum, jangan pernah menangis hanya gara-gara pria pecundang seperti dia," ucap Roful.
Akhirnya Uyung dan Nirma memutuskan untuk pulang. Sepanjang jalan Uyung terus memikirkan sikap Rendra yang jantan mau membela dirinya, Uyung tidak menyangka Rendra akan jadi pahlawan dan menang dalam perkelahian Rendra dan Dirman. Uyung mulai timbul kagum dan merasa nyaman pergi dengan Rendra.
Nirma dan Roful terlihat bahagia dan terus tertawa, Roful pandai menghibur Nirma.
"Yung, jangan pernah pergi berdua bersama Nirma tanpa aku dan Roful, ya?" kata Rendra.
"Kenapa?" tanya Uyung heran.
"Dirman sepertinya dendam, orang semacam dia, biasanya akan melakukan sesuatu yang buruk untuk membalas Nirma, aku tidak mau terjadi apa-apa dengan kalian," jawab Rendra.
"Iya, aku tahu, sejak kapan kamu bisa Karate?" tanya Uyung.
"Sejak SD, dan sampai sekarang," jawab Rendra.
"Pantas saja menang!" ucap Uyung.
"Kalau tidak bisa Karate, nanti tidak bisa menjagamu kalau kamu diganggu orang," ucap Rendra menggoda.
"Hemmmm itu namanya muji sendiri!" ucap Uyung.
"Bukan memuji Yung, pria itu harus kuat, dan siap membela pacarnya, kan?" ucap Rendra terus menggoda.
"Iyain aja, deh!" jawab Uyung malu.
Baru pertama kalinya Uyung dan Rendra mau ngobrol, biasanya Uyung selalu cuek dan tidak mau bicara.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Cinta Dan Nafsu #naskahgrassmedia2019
Mystery / Thriller(18+) DEWASA Kisah dua sahabat yang memiliki karakter berbeda, yang mampu mengisi kekurangan dan kelebihan masing-masing. Persahabatan Lembayung dan Nirmala dibina sejak kecil. Beranjak remaja, saat SMP Nirmala sudah dikenal gadis yang modis dan can...