Bab 33 Rendra melawan jin

1.9K 111 0
                                    

          Rendra sudah terbiasa ikut Pamannya mengusir jin, tapi Rendra merasa serba salah, Rendra ingin menceritakan sesuatu yang diketahuinya, tapi takut Kakeknya Nirma tidak mempercayainya. Apalagi Nirma dan Uyung sangat awam masalah mahluk halus, Rendra berpikir mereka akan menertawakan Rendra.

          Ketika Rendra dalam kegelisahan, terdengar suara anak kecil dan tangisan dari dalam kamar. Rendra mulai berdiri dan melangkah ke kamar dan membaca doa, tapi diruang tamu, justru dikejutkan dengan suara lemparan batu tepat di atas genting. Kakek Nirma, Uyung, Nirma dan Roful terkejut. Rendra langsung melangkah keruang tamu dan melihat mereka duduk dan ketakutan.

          "Kek, apa Kakek pernah menyaksikan kejadian aneh saat menempati rumah ini?" tanya Rendra.

          "Kakek tidak pernah menginap disini, baru kali ini menginap karena ada kalian!" jawab Kakeknya Nirma.

          "Jadi Kakek belum pernah menginap disini?" tanya Rendra heran.

          "Ya, walau Kakek berani, bukan berarti Kakek harus berhadapan dengan mahluk halus bukan? Aku membeli rumah ini hanya untuk tabungan saja, atau disewakan orang lain!" jawab Kakeknya Nirma lugas.

          "Kek, rumah ini sangat kental sekali aura negatifnya, mungkin penghuni dulunya ada ikatan perjanjian dengan jin, Kek!" ucap Rendra.

          "Ya, banyak orang berpikir seperti itu, Kakek pernah ingin menjual rumah ini, tapi belum laku juga," ucap Kakeknya Nirma. 

          "Baiklah Kek, ijinkan aku untuk mengeluarkan jin dari rumah ini, tapi jika diperbolehkan, sebaiknya patung ini segera dikeluarkan. Ini bulan purnama, dia akan meminta korban gadis, Kek," ucap Rendra.

          "Apa? korban? darimana kamu tahu?" tanya Kakeknya Nirma heran.

          "Aku bisa merasakannya, percayalah, Kek!" jawab Rendra.

          Kakenya Nirma terdiam sesaat, akhirnya menyetujui permintaan Rendra. Kakeknya Nirma mengambil linggis dan golok di dapur. Rendra dan Roful mulai memecahkan ubin yang sangat keras, keringat mereka bercucuran. Nirma yang sedang duduk, tiba-tiba menyeringai dan meraung. Uyung terkejut dan menjerit, Uyung berlari menghampiri Rendra. Mata Nirma melotot ke arah Rendra seolah ingin menerkam.

                    ***

Antara Cinta Dan Nafsu #naskahgrassmedia2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang