Bab 37 Nirma jatuh hati pada Rendra

2.1K 111 2
                                    


          Liburan yang sangat menegangkan, setelah melepas lelah bergelut di rumah seram, keesokan harinya mereka berjalan-jalan menikmati keindahan Desa yang masih alami.

         Nirma diam-diam sangat mengagumi Rendra. Apalagi ketika Kakeknya membisikkan ketelinga Nirma, bahwa Rendra
Pemuda yang cocok untuk Nirma.

          Dilema Nirma, karena Rendra mencintai Uyung, sedangkan Uyung seperti cuek pada Rendra.

          "Yung, gimana sih perasaanmu terhadap Rendra! aku lihat kamu cuek saja!" ucap Nirma memancing.

          "Terus? aku harus mesra gitu? seperti kamu dengan Dirman? aku tidak mau melakukan kebodohan, Nir!" jawah Uyung lugas.

          "Kok kamu begitu jawabnya?" ucap Nirma tersinggung.

          "Begitu bagaimana? kenyataan, kan? kamu hamil dan Dirman tidak tanggung jawab!" ucap Uyung santai.

          "Jadi kamu menyalahkan aku? kalau kamu begitu terus pada Rendra, bisa-bisa Rendra lari dari kamu lho," ucap Nirma menakuti Uyung.

          "Lari? ya silahkan saja! aku gak butuh cowok yang tidak setia dan tidak sabaran!" jawab Uyung ketus.

          "Yakin kamu ikhlas kalau Rendra dengan wanita lain?" tanya Nirma.

          "Masa bodo! kalau dia mau dengan wanita lain ya silahkan! kamu sendiri dengan Roful bagaimana? kamu juga cuek saja kan?" jawab Uyung lugas.

          "Aku dan Roful hanya teman biasa, jadi aku tidak perlu mesra pada Roful!" ucap Nirma.

          Setelah jalan-jalan, mereka kembali ke rumah, Kakek menghampiri Uyung dan Nirma, Rendra dan Roful memilih rebahan di balai bambu, jauh dari Uyung dan Nirma.

          "Nirma, dengar nasehat, Kakek! carilah pria seperti Rendra, dia pemuda yang baik dan sakti!" ucap Kakek.

          "Aduh, Kakek ini bicara apa sih," jawab Nirma malas.

          "Kamu itu kalau dinasehati susah! coba tanya temanmu ini, benarkan ucapan, Kakek?" tanya Kakek  pada Uyung.

          "Iya, Kek!  benar," jawab Uyung gugup.

          Kakek kembali ke dalam rumah, Nirma terus memandangi Uyung yang sedang melamun.

          "Hai! kok melamun! jangan dengarkan ucapan, Kakekku!" ucap Nirma mengagetkan Uyung.

          "Siapa yang melamun? biasa aja kok! tapi Kakekmu benar kok, kalau Rendra suka dan kamu suka, apa salahnya?" ucap Uyung ketus.

          "Kamu yakin gak cemburu kalau aku suka sama Rendra? yakin kamu gak sakit hati kalau Rendra memilihku?" tanya Nirma serius.

          "Tidak! kamu kan sahabatku, masa aku cemburu dan sakit hati," jawab Uyung berbohong.

          "Beneran, nih?" tanya Nirma girang.

          "Iya, benar," jawab Uyung pelan sambil memandangi Nirma.

          "Iya sih, entah kenapa aku kok jadi suka sama Rendra, ya! tapi kan Rendra sudah pacaran sama kamu gara-gara aku paksa,/kan?" ucap Nirma jujur.

          "Aku dan Rendra hanya pura-pura pacaran kok," ucap Uyung sambil menahan perasaannya yang syok.

         "Benarkah? jadi aku masih ada kesempatan bisa bersama dengan Rendra, dong!" ucap Nirma senang.

          "Iya, bisa dong, nanti aku putuskan Rendra!" ucap Uyung terpaksa.

          "Yeay, makasih ya Yung, kamu memang sahabatku yang paling baik dan mengerti aku," ucap Nirma sambil memeluk Uyung.

          Dada Uyung terasa sesak, disaat dirinya mulai jatuh cinta pada Rendra, justru sahabatnya mencintai Rendra.

                    ***

Antara Cinta Dan Nafsu #naskahgrassmedia2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang