Bab 48 Dirman meneror Nirma

2.2K 104 0
                                    


          Seminggu sudah berlalu, Nirma masih belum membuka surat dari Uyung. Nirma kuliah di tempat yang sama dengan Roful. Dua bulan sudah berlalu, Nirma sudah menjadi Mahasiswa Perguruan Trisakti. Nirma menjadi primadona di kampus. Hatinya mulai kosong dan rapuh. Banyak pria yang memujanya, tapi tidak sedikit teman wanita yang membencinya karena cemburu.

          Hati Nirma mulai goncang dan teringat sahabatnya yaitu Uyung. Tidak ada surat lagi yang diterima Nirma sejak kepergiannya. Nirma mulai gundah, tidak ada teman sebaik Uyung, yang mau menemaninya dalam suka dan duka. Nirma duduk sendirian di Taman dekat kampus. Air matanya mulai mengalir teringat Uyung. Nirma tidak menyadari sosok pria terus mengawasi dan mendekatinya.

          "Heh! masih kenal aku?" tanya Dirman sambil berkaca pinggang.

          "Dirman! mau apa kamu kemari!" hardik Nirma.

          "Hahahaha kita masih punya urusan! gara-gara kamu dan kawan-kawanmu, aku di penjara!" ucap Dirman lantang.

          "Itu kesalahanmu sendiri bodoh!" bentak Nirma.

          "Kurang ajar! berani kamu, ya!" ucap Dirman mulai kalap.

          Roful yang kebetulan sedang lewat, melihat Nirma sedang berdebat. Roful dan kawan-kawannya langsung membantu Nirma, saat tangan Dirman akan menyeretnya.

          "Woy! lepaskan dia! berani kamu main kasar di kampus ini, ya!" bentak Roful.

          Dirman terkejut, dan mengalah mundur setelah melihat Roful dan kawan-kawannya. Jantung Nirma berdegup kencang ketakutan.

          "Ful, makasih, ya!" ucap Nirma.

          "Santai aja! kita menolong siapa saja, bukan hanya kamu!" jawab Roful ketus dan meninggalkan Nirma.

          "Ful!" teriak Nirma sambil mengejar Roful.

          "Ya!" jawab Roful santai.

          "Ful, aku mohon, antarkan aku pulang, ya! aku takut!" pinta Nirma.

          "Maaf Nir, aku ada janji dengan kekasihku!" jawab Roful.

          "Oh, maaf!" ucap Nirma sedih.

          Mendengar ucapan Roful, hati Nirma bagai disambar petir, hatinya tersayat dan perih. Nirma memaki dirinya sendiri, "Yung! cuma kamu yang selalu sayang, aku! cuma kamu, Yung! semuanya kejam Yung, tidak ada lagi yang peduli denganku!" teriak hati Nirma.

          Pulang kuliah, jantung Nirma berdegup kencang. Nirma sangat takut bertemu dengan Dirman lagi. Sesekali Nirma mengusap pipinya yang tergenang air mata. Roful dari jauh mengawasi Nirma ikut terenyuh dan bersedih. Roful masih terngiang pesan Uyung, agar mau menjaga Nirma demi dia. Saat Nirma ragu untuk naik angkutan umum, Roful mendekati Nirma.

          "Ayo, naik!" ucap Roful.

          Nirma gugup mendapatkan tawaran Roful, dia langsung duduk dibelakang Roful.

                    ***

Antara Cinta Dan Nafsu #naskahgrassmedia2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang