Bab 96 Prakas menemui Rosa

1.9K 80 6
                                    

          Uyung dan Rendra hanya diam di dalam mobil. Rendra mencoba menenangkan Uyung.

          "Sayang, sabarlah... kamu harus kuat ya... aku akan selalu ada kapanpun kamu membutuhkan aku," ucap Rendra.

          "Aku tidak tahu bagaimana reaksi Roful, saat dia tahu, bahwa aku adalah putri dari Ayah tirinya," ucap Uyung sambil menyeka air matanya.

          "Setahuku Roful sangat baik, dia pasti akan mengerti sayang... " ucap Rendra menenangkan Uyung.

          "Kamu tidak pernah tahu, Roful sangat membenci perceraian Ayah dan Ibunya. Bahkan Roful sangat membenci wanita yang dicintai Ayah tirinya," jawab Uyung sedih.

          "Semua ini di luar kuasa kita, sayang! Tantemu tidak bersalah, dan kamu tidak bersalah sayang... percayalah, Roful akan memahami keadaanmu," ucap Rendra menasehati Uyung.

          Rendra mengantarkan Uyung sampai rumah, saat pamit Rendra berbisik di telinga Uyung, "sampai ketemu di pelaminan ya sayang... " bisik Rendra.

         Uyung tersipu malu dan menundukkan wajahnya. Rendra melambaikan tangannya. Di rumah Uyung sudah ada beberapa saudara yang datang dan menginap untuk membantu acara pernikahan Uyung.

          Esok harinya, Uyung terkejut, Roful dan Nirma datang bersama Ayahnya. Uyung lari ke kamar, sedangkan Rosa menatap tajam kearah Prakas.

          "Berani sekali kamu datang kemari!" ucap Rosa sinis.

          "Aku perlu bicara Rosa," ucap Prakas sedih.

          "Tidak ada lagi yang perlu dibicarakan!" bentak Rosa.

          Orangtua Uyung menengahi Rosa dan mempersilahkan Prakas masuk.

          "Jangan ribut di sini, ayo masuk, kita bicarakan di dalam," ajak Ayahnya Uyung.

          "Aku tidak butuh penjelasan dari kamu!" teriak Rosa.

          Sementara itu, Nirma dan Roful mengetuk kamar Uyung. Nirma dan Roful masuk kamar Uyung.

          "Yung... " sapa Roful.

          "Ya!" jawab Uyung sambil menangis.

          "Yung, tidak kusangka kita saudara, meskipun aku bukan anak kandung Ayahku. Tapi aku bahagia memiliki saudara perempuan sepertimu," ucap Roful sedih.

          "Kenapa kamu tidak marah? bukankah kamu membenci wanita yang dicintai Ayahmu? mungkin saja wanita itu Tante Rosa bukan?" ucap Uyung sedih.

          "Tadinya iya Yung, tapi setelah Ayah menjelaskan semuanya, aku jadi paham Yung, lagi pula, perpisahan Ayah dan Ibu, bukan karena kesalahan Ayah saja, Ibuku sudah berselingkuh dengan Ayah kandungku sendiri, Yung!" ucap Roful sedih.

          "Aku tidak akan memaafkanmu!" teriak Rosa.

          Uyung, Roful dan Nirma terkejut mendengar teriakan Tante Rosa di ruang tamu. Uyung bergegas ke ruang tamu.

          "Tante ada apa?" tanya Uyung heran.

          "Lihatlah siapa yang datang, Yung! sia-sia dia minta maaf setelah bertahun-tahun meninggalkan kita!" jawab Tante Rosa.

          "Ros! saat itu aku benar-benar kecelakaan, aku tidak bisa berjalan selama lima bulan, kalau kamu tidak percaya, bekas luka jahitan masih ada!" ucap Prakas sambil memperlihatkan betis dan bekas jahitannya.

          "Oh, ya? tapi setelah kamu bisa berjalan, kamu tidak berusaha mencari bukan? bahkan orangtuamu yang tega mengatakan kamu sudah meninggal!" bentak Rosa.

          "Ros... aku memang masuk ruangan ICU, dan aku sempat koma, karena mengeluarkan banyak darah. Bahkan aku sempat dinyatakan meninggal, tapi Kuasa Allah, aku masih hidup, kalau kamu tidak percaya, kamu bisa tanya Dahlan sahabat kita, aku sudah berusaha mencarimu!" ucap Prakas membela diri.

          "Okay! lalu maumu apa sekarang?!" tanya Rosa ketus.

          "Aku hanya ingin minta maaf, dan melihatmu, juga melihat anak kita, itu saja," ucap Prakas sedih.

          "Okay! sudah minta maaf dan melihat kita bukan? sekarang pergi dari rumah ini!" teriak Rosa.

          "Baiklah Ros, semoga kamu bisa memahami keadaanku, aku tidak pernah bermaksud meninggalkanmu dan melupakanmu, bahkan saat aku menikah dijodohkan orangtuaku, aku mau menerimanya, karena aku mendengar kamu sudah menikah dengan orang Amerika," ucap Prakas mulai menangis.

          "Tunggu apalagi? keluar!" bentak Rosa.

          Mendengar pengakuan Prakas, hati Uyung sangat tersentuh. Ayah kandungnya ternyata tidak pernah berniat meninggalkannya. Prakas berjalan pelan dengan mengusap air matanya. Tubuh Uyung gemetar, Uyung melihat mata Roful berkaca-kaca melihat Ayahnya dimaki Tante Rosa. Saat Prakas hendak keluar dari pintu, Uyung memanggilnya.

          "Ayah... " teriak Uyung dengan derai air mata.

          Langkah Prakas terhenti mendengar panggilan putrinya. Semua orang terkejut melihat Uyung memanggil Ayah kandungnya.

                    ***

Antara Cinta Dan Nafsu #naskahgrassmedia2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang