Bab 80 Makan malam bersama

1.6K 83 0
                                    


          Rendra membuka pintu mobil, Nirma dan Roful sudah menunggu di teras, orangtua Rendra dan Pamannya terlihat bahagia melihat Uyung datang. Rendra langsung mengumumkan di depan orangtuanya.

          "Ayah, Bu, aku sudah melamar Uyung malam ini, dan Uyung menerimanya," ucap Rendra sangat bahagia.

          "Wah senang sekali punya menantu seperti Uyung," ucap Ibunya Rendra.

          "Melamar? tidak kok, Rendra hanya memberi cincin ini," ucap Uyung sambil mengangkat jari tangannya.

          "Hahahahaha," semua tertawa melihat kepolosan Uyung.

           Pipi Uyung langsung memerah menahan malu dan kesal karena di tertawakan.

          "Sayang, lamaran resmi, nanti orangtuaku yang datang, ya?" ucap Rendra menenangkan Uyung.

          "Jangan panggil sayang dong, malu tahu, gak!" jawab Uyung sambil memanyunkan bibirnya.

          "Hahahahaha," semua orang tertawa lagi melihat tingkah Uyung.

          "Kenapa harus malu sayang?" ucap Rendra terus menggoda Uyung.

            Rendra mengajak Uyung masuk dan menuju ruang makan, makanan lezat sudah tersedia. Pamannya Rendra terus memandang Uyung yang duduk di sebelahnya.

          "Kenapa, Om? apa ada yang salah dengan penampilanku?" tanya Uyung pada Pamannya Rendra.

          "Tidak ada! wajahmu itu persis sekali gadis yang pernah Om cintai saat masih Sekolah, Om hanya sedang berpikir, kok ada ya, seperti pinang di belah dua," jawab Pamannya Rendra.

"Ingat ya Paman, Uyung calon istriku, bukan mantan Paman dulu, ya!" ledek Rendra.

          "Hahahahaha," semuanya tertawa karena ucapan Rendra.

             Uyung semakin gugup berada di tengah keluarga Rendra, Uyung masih kikuk dan tidak banyak bicara. Selesai makan, Nirma menghampiri Uyung.

          "Yung, aku bahagia sekali, akhirnya kamu dan Rendra jadian!" bisik Nirma ke telinga Uyung.

          "Jodoh di tangan Tuhan!" balas Uyung berbisik.

          "Aku yakin, Rendra adalah jodohmu," ucap Nirma senang.

          "Jangan yakin dulu, dan mendahului Tuhan, kita lihat aja nanti ke depannya, apa aku tahan punya pacar seperti Rendra," ucap Uyung pelan.

          "Iya sih, tapi tetap saja, aku mendoakanmu, agar berjodoh dengan Rendra," ucap Nirma berharap.

          Pamannya Rendra kembali mendekati Uyung, dan menyapanya.

          "Kapan kalian menikah?" tanya Pamannya Rendra.

          "Menikah? aku tidak tahu, Om!" jawab Uyung.

          "Wajahmu itu, benar-benar mengingatkan Om di masa lalu," ucap Pamannya Rendra.

          "Dia dimana sekarang, Om?" tanya Uyung penasaran.

          "Entahlah, menurut kabar, dia tinggal di Luar negri," jawab Pamannya Rendra.

          "Apa dia meninggalkan, Om?" tanya Uyung penasaran.

          "Ceritanya panjang, nanti kapan-kapan Om ceritakan, ya?" jawab Pamannya Rendra.

          "Om, Ayah juga sering menanyakan kabar Om," ucap Roful menimpali.

          "Ya, salam buat Ayahmu, ya! dia sahabat Om yang masih ada," ucap Pamannya Rendra.

          Rendra mengajak Uyung pulang karena sudah malam, Rendra membawa makanan untuk orangtua Uyung.

                    ***

Antara Cinta Dan Nafsu #naskahgrassmedia2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang