Bab 86 Uyung bertemu Gurunya

1.8K 89 6
                                    

          Tante Rosa dan Uyung jalan-jalan, mereka begitu bahagia tertawa dan bersenda gurau. Uyung mampir ke kios mie bakso. Selesai makan, Tante Rosa masuk ke dalam mobil, Uyung di pinggir trotoar melihat mantan Gurunya yang sedang berjalan.

          "Ibu? masih ingat saya?" tanya Uyung ramah.

          "Uyung? ya ampun, pangling kamu? beda saat di SMP, ya?" jawab Bu Guru Agama.

          "Apa kabar, Bu?" tanya Uyung sambil bersalaman.

          "Alhamdulillah baik, kamu sudah menikah belum?" tanya Bu Guru Agama.

          "Belum Bu, oh ya boleh aku bertanya, Bu?" tanya Uyung penasaran.

          "Ya, boleh Yung! masa tidak boleh?" jawab Guru Agama.

          "Begini Bu, jika calon suami Uyung itu adalah anak dari Kakaknya Ayahku, apakah kami boleh menikah?" tanya Uyung penasaran.

          "Kakak Ayahmu itu, laki-laki apa perempuan?" jawab Guru Agama.

          "Laki-laki Bu," ucap Uyung dengan perasaan was-was.

          "Kalau Kakak Ayahmu laki-laki, maka boleh menikah Yung... " jawab Bu Guru Agama.

          Guru Agama Uyung menjelaskan tentang Ayat dari Al Qur'an, yang berkaitan dengan larangan dan di perbolehkan menikahi pasangan.

"Hai Nabi, sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu isteri-isterimu yang telah kamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa yang kamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu, dan (demikian pula) anak-anak perempuan dari saudara laki-laki bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara perempuan bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibumu dan anak-anak perempuan dari saudara perempuan ibumu...." (QS. Al Ahzab : 50)

"Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu; anak-anakmu yang perempuan; saudara-saudaramu yang perempuan, saudara-saudara bapakmu yang perempuan; saudara-saudara ibumu yang perempuan; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan." (QS. An Nisaa : 23)

          "Sudah paham belum Yung?" tanya Ibu Guru Agama.

         "Paham Bu, terimakasih ya Bu, Yung pamit ya Bu," jawab Uyung sambil mencium tangan Gurunya.

          Meskipun sudah mendapatkan jawaban dari Gurunya, Uyung tetap dilema. Rasa benci pada Pamannya Rendra sudah tidak bisa di kendalikan lagi.

                   ***

Antara Cinta Dan Nafsu #naskahgrassmedia2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang