4 jam sudah mereka menempuh perjalanan dari Busan ke Seoul. Awalnya keadaan dimobil cukup hening karena semuanya menghabiskan waktu dimobil dengan memejamkan mata alias tidur. Tapi sekarang jangan ditanya lagi suasana dimobil sangat ramai.
"Wah eonni lihat gedung itu sangat tinggi." tangan Serin menunjuk salah satu gedung tinggi di Seoul dari kaca mobil dengan mata berbinar.
"Suatu saat kita pasti akan ke sana." ucap Yuju, matanya pun sama menatap gedung tinggi itu dengan mata berbinar.
"San juga membangun gedung yang lebih tinggi dari itu." tambah Yerin dengan senyuman manisnya.
"Maka dari itu kita harus belajar agar impian kita bisa tercapai." lanjutnya, kemudian tanganya mengacak - acak rambut Serin yang berada disebelahnya.
"Kau tau eonni, aku selalu belajar saat malam hari agar aku bisa menjadi seorang dokter." balas Serin.
"Serinku yang pintar." Sowon yang duduk dibelakang bersama Shebin dan Umji pun ikut bersuara.
"Aku memang pintar." ucap Serin percaya diri.
"Percaya diri sekali kau ini." ejek Shebin.
"Mem--"
"Bisakah kalian tidak bertengkar sekarang." potong Umji yang dari tadi terdiam.
Serin dan Shebin menunduk. "Maaf eonni."
Umji tersenyum. "Tidak papa."
Keadaan mobil kembali hening. Mereka masing - masing sibuk melihat pemandangan kota Seoul disiang hari dari kaca mobil.
"Kita sudah sampai noona." suara dari seorang supir membuat mereka tersadar kemudian segera beranjak keluar dari mobil tersebut. Saat mereka berenam sudah keluar dari mobil. Mobil tersebut langsung pergi meninggalkan mereka ber-6.
"Apakah ini panti asuhanya?" tanya Yuju.
"Ini bahkan lebih besar dari panti asuhan kita yang berada di Busan." lanjut Umji.
"Dan juga terlihat lebih mewah." tambah Yerin.
"Jauh dari ekspetasiku."ucap Sowon.
"Ini adalah panti asuhan impianku." kata Serin dan Shebin secara bersama - sama.
Mereka masih menatap panti asuhan, mengaguminya seakan lupa tujuan awal mereka semua.
"Apakah kalian semua anak - anak dari Busan?" sontak mereka ber-6 mengalihkan pandanganya ke arah pemilik suara.
"Ahh--iya." jawab Sowon tersenyum canggung.
Gadis tadi tersenyum, langkah kakinya berjalan mendekat ke arah mereka berenam. "kenalkan aku Jung Eunha salah satu anak panti asuhan disini, senang bertemu dengan kalian semua."
"Aku Kim Sowon dan ini adik adiku yang bernama Jung Yerin ,Choi Yuju, Kim Umji, Lee Serin dan Lee shebin." tangan Sowon menunjuk satu persatu adik - adiknya.
"Ayo kita masuk kedalam bertemu dengan bibi Song." Eunha berjalan masuk kemudian disusul dengan mereka ber-6.
"bibi Song, anak anak dari Busan sudah datang." teriak Eunha, tak berapa lama kemudian terlihat seorang wanita paruh baya berjalan menghampiri mereka ber-7.
"Apa kalian semua gadis bernama Kim Sowon, Jung Yerin, Choi Yuju, Kim Umji, Lee Serin dan Lee Shebin?" tanya wanita paruh baya yang notabenya adalah bibi Song.
"Iya." jawab mereka serempak.
Bibi song tersenyum, "Gadis - gadis yang cantik. Selamat datang di Panti Asuhan familly."
"Semua kebutuhan kalian sudah bibi urus dan untuk masalah pendidikan kalian akan masuk disekolah baru mulai besok." lanjutnya.
"Gomawo bibi song." jawab mereka serempak.
"Ah gadis kembar yang imut,berapa usia kalian?" tangan bibi song mengacak - acak rambut Serin dan Shebin.
"7 tahun bibi." jawab Serin dan Shebin.
"Sekarang kalian pasti lelah kan karna menempuh perjalan sangat jauh. Sebaiknya kalian semua istirahat. Eunha tolong antarkan mereka berempat ke kamarmu dan kalian si kembar ikut bibi ke kamar kalian yang baru." perintah bibi Song.
"Ayo ikut aku." ajak Eunha, tangannya menarik lembut tangan Yuju yang berada disebelahnya.
"kita sekarang teman kan?" lanjut Eunha yang dijawab anggukan oleh mereka berempat.
Mereka berjalan kearah kamar dengan keadaan sedikit cangung hingga tak lama eunha berhenti didepan pintu bercat putih.
Tangan eunha meraih knop pintu. "Ini kamar kita."
"Eunha kau lihat novelku yang ada dime--mwo mereka siapa?"tanya seorang gadis yang berada didalam kamar.
"Sinb dia adalah anak - anak pindahan dari panti asuhan Busan." jawab Eunha kepada gadis yang selama ini menjadi teman sekamarnya gadis yang kerap dipanggil Sinb.
Eunha berbalik, menatap teman barunya yang mematung didepan kamar. "Mari masuk dan kenalkan dia sahabatku."
Sinb tersenyum, "masuklah namaku Hwang Sinb panggil saja Sinb."
Mereka berempat masuk ternyata didalam kamar tersebut terdapat 3 kamar tidur 2 tingkat, lemari, kamar mandi,dan juga meja belajar. Tidak terlalu buruk dan lebih baik dari panti asuhan yang berada di Busan.
"Jangan cangung mari kita menjadi sahabat dan buat cerita indah dipanti asuhan ini."
Tbc
Intinya perlahan tapi pasti
Up tidak tentu
Votment diperlukan untuk menambah semangat
KAMU SEDANG MEMBACA
Panti Asuhan [BTS X GFRIEND] ✔
Fanfiction[ SEASON 1 ] Status : END Genre : Drama, School life, Romance (maybe), hurt (maybe), Cast = all member gfriend all member bts Cerita tentang kisah ke enam gadis panti asuhan dalam meraih mimpi dan melewati lika liku kehidupan bersama...