"Gawat, kita harus kerumah sakit sekarang!" teriak Jhope setelah mematikan sambungan telponnya dengan seseorang.
"Ngapain kerumah sakit, siapa yang sakit?" tanya Taehyung yang masih sibuk dengan game diponselnya.
"Panti Asuhan kebakaran, barusan Jimin nelpon gue. Kita disuruh kerumah sakit Jimin sama Seokjin udah disana."
"APA?!!"
"Lo gak bercanda kan, candaan lo gak lucu." ucap Jungkook.
"GUE GAK BERCANDA, CEPET SEKARANG KITA BERANGKAT UDAH GAK ADA WAKTU LAGI!!" Final Jhope sebelum semuanya berlari dengan tergesa - gesa.
15 menit berlalu.
Kelima cucu pemilik Panti Asuhan itu berlari kesetanan menuju ruang ICU, setelah bertanya kepada resepsionis Rumah sakit.
Hal pertama yang mereka lihat saat sampai didepan ruang ICU yaitu Sowon yang menangis dipelukan Seokjin, Yerin yang memeluk Eunha, Sinb yang duduk terdiam dengan pandangan kosong, Jimin yang menenangkan eomma Song yang terus menangis dan bahkan ada kakek Kim yang hanya terdiam sambil berdiri.
Dan entah mengapa Taehyung secara refleks melangkahkan kakinya menuju Yerin dan Eunha yang saling memeluk.
"Yerin lo baik kan? Gak ada yang sakit kan?" Semuanya kompak memandang Taehyung yang kini sudah menarik Yerin kedalam pelukannya.
"Hiks... Aku gak apa - apa, tapi mereka." Yerin semakin mengeratkan pelukannya.
Mengabaikan Taehyung dan Yerin yang sedang berpelukan, Jhope melangkahkan kakinya ke arah wanita yang terus terdiam dengan pandangan kosong. Duduk disebelahnya lalu membawanya kedalam rengkuhan hangatnya.
"Nangis aja gapapa, jangan ditahan keluarin semuanya. Gue siap jadi sandaran lo." Jhope mengusap - usap rambut Sinb.
"Hiks... Hiks... Hiks." pada akhirnya Sinb memilih untuk menumpahkan air matanya didalam pelukan hangat mantan kekasihnya.
"Gimana keadaan mereka berdua?" tanya Rapmon.
Jimin menggeleng. "Gak tau, dokter belum keluar." jawabnya lesu.
"Terus, gimana keadaan anak - anak Panti?" tanya Jungkook yang kini sudah duduk dikursi tunggu, dengan mata sesekali melirik sang mantan kekasih
"Semuanya baik, karena yang kebakaran cuma bagian dapur doang dan untungnya pas kejadian semua anak - anak lagi main di taman." Jawab Jimin.
Cklek.
Pintu terbuka, Dokter yang menangani Yuju dan Umji keluar. Semua orang dengan kompak mendekat kearah dokter itu.
"Bagaimana keadaan mereka dok?" Tanya Suga yang dari tadi terdiam.
"Keadaan mereka berdua mulai membaik dan sudah boleh dipindahkan ke ruang rawat." jawab sang dokter.
"Terimakasih dok." ucap Suga.
Dokter itu mengangguk. "Dimohon salah satu keluarga pasien untuk ikut keruangan saya, ada hal yang ingin saya bicarakan."
"Biar gue aja" ucap Rapmon cepat kemudian mengikuti langkah sang dokter yang sudah berjalan terlebih dahulu.
*****
Keseokan harinya, hari sudah berganti namun sampai sekarang Umji belum juga membuka matanya berbeda dengan Yuju yang sudah sadar tadi malam karena keadaan Yujuyang tidak separah Umji. Ngomong - ngomong mereka dirawat dikamar yang sama.
Keadaan kamar mereka berdua kini sangat sepi bahkan bunyi detak jarum panjang jam terdengar dengan jelas, karena disini sekarang hanya ada eomma song yang menjaga mereka berdua. Sedangkan yang lainnya terpaksa tadi malam pulang dengan alasan keesokan harinya mereka harus sekolah.
"Umji-ya apa kau tidak ingin bangun." ucap eomma Song dengan tangan terus mengusap rambut hitam Umji.
"Eom--eomma." Eomma Song berbalik dan menemukan Yuju yang sudah terbangun dari tidurnya.
Eomma Song mengampiri Yuju yang mencoba untuk duduk. "Hai sayang kau sudah bangun, hati - hati."
"Umji belum juga bangun?" Tanya Yuju dengan suara lemahnya.
"Belum, apa kau ingin minum?" Yuju mengangguk, dengan telaten eomma Song membantu Yuju untuk meminum minumannya.
"Ini semua salahku." lirih Yuju setelah meminum air putih yang dibantu eomma song.
Eomma Song menggeleng. "Tidak, jangan salahkan dirimu. Ini semua salah eomma karena tidak bisa menjaga kalian semua."
Cklek.
Mereka berdua dengan kompak menoleh kearah pintu yang terbuka dan terpampanglah 11 orang yang masih menggunakan seragam sekolahnya.
"Yuju, lo baik - baik aja kan? Gue khawatir sama lo." Jimin dengan cepat menghampiri Yuju dan memeluknya erat.
"Aku gak apa - apa, terimakasih udah ngekhawatirin aku." Yuju membalas pelukan Jimin.
"Yuju, jangan gini lagi. Jangan tidur dirumah sakit lagi, kita semua khawatir sama kamu." keempat gadis panti asuhan itu menggantikan posisi Jimin yang tadi memeluk Yuju.
"Umji belum sadar juga?" lirih Rapmon dengan pandangan menatap Umji yang masih betah menutup mata.
"Sebenernya gue penasaran sama apa yang dokter bilang ke lo." Seokjin menepuk bahu Rapmon dari belakang.
"Lo bakal tau nanti pas Umji sadar." lirih Rapmon.
"Jari telunjuk Umji bergerak!" teriak Eunha saat matanya tak sengaja melihat Umji.
Dan secara perlahan semua orang yang ada diruangan itu berjalan menuju ranjang Umji, kecuali Jimin yang masih setia berdiri disamping ranjang Yuju.
Mereka semua mengembangkan senyum lega saat melihat kelopak mata Umji yang bergerak - gerak.
"Umji." panggil Sowon saat mata Umji perlahan membuka.
"Dimana aku, kenapa semuanya gelap." kata pertama Umji yang berhasil membuat semua orang memandangnya bingung.
"Umji, hei kau tidak apa - apa kan? Kami semua disini, kau bisa melihat kami kan?" tanya Sinb dengan nada sedikit panik.
Umji menggeleng. "Tidak, aku tidak melihatnya kenapa disini gelap. SIAPAPUN TOLONG NYALAKAN LAMPUNYA INI GELAP, AKU TAKUT!!"
Melihat Umji yang mulai bergerak panik, Rapmon dengan cepat memeluknya dengan erat. "Huss, Umji tenang semuanya akan baik - baik saja."
"Tidak, tolong nyalakan lampunya aku tidak bisa melihat apapun hiks..." Umji mulai memberontak dalam pelukan Rapmon.
"CEPET PANGGIL DOKTER!!" Teriak Rapmon yang malah makin membuat semuanya panik.
Cklek.
Tak lama dokter masuk, dan semuanya dengan kompak melangkah mundur untuk memudahkan dokter memeriksa Umji.
"Pasien hanya shock, dan kami sudah menyuntiknya dengan obat tidur." ucap Dokter tersebut lalu kembali pergi keluar ruangan.
Setelah kepergian dokter tadi, Seokjin berjalan menghampiri Rapmon yang terduduk disofa dengan pandangan kosong.
"Jadi, maksud lo ini?"
Rapmon mengangguk. "Iya, Umji mengalami kebutaan karena percikan api yang mengenai matanya."
Tbc
Saya tau ini Gaje:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Panti Asuhan [BTS X GFRIEND] ✔
Fanfic[ SEASON 1 ] Status : END Genre : Drama, School life, Romance (maybe), hurt (maybe), Cast = all member gfriend all member bts Cerita tentang kisah ke enam gadis panti asuhan dalam meraih mimpi dan melewati lika liku kehidupan bersama...